Find Us On Social Media :

Perankan Tokoh Ahok, Inilah Upaya Keras yang Harus Dilakukan Daniel Mananta

By Tatik Ariyani, Rabu, 7 November 2018 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com - Film A Man Called Ahok merupakan film yang mengisahkan tentang perjalanan hidup Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Film tersebut menceritakan Ahok dari usia remaja hingga berhasil menjadi Bupati Belitung Timur.

Daniel Mananta dipercaya memerankan tokoh Ahok dalam film tersebut.

Tentu ini bukan hal yang mudah bagi Daniel.

Baca Juga : Benarkah Ahok Akan Menikahi Bripda Puput? Ayah Puput Angkat Bicara

Ini adalah pengalaman pertama Daniel sebagai pemeran utama dalam sebuah film.

Daniel juga mengaku deg-degan memerankan tokoh Ahok karena diakuinya Ahok merupakan tokoh yang punya banyak fans.

Selain itu, lawan mainnya juga merupakan aktor-aktor kenamaan Tanah Air.

Untuk itu, Daniel perlu berjuang dengan keras agar dia berhasil dalam perannya tersebut.

Baca Juga : Sebelum Bronkitis Menjadi Radang Paru-paru, Sembuhkan dengan Obat Alami Ini

Daniel mengungkapkan bahwa dia butuh waktu kira-kira enam bulan untuk reading.

Selain itu, dia juga setiap hari berusaha paling tidak lima menit berperan sebagai Ahok, mulai dari ruang tunggu atau sebelum menjadi MC.

Untuk mendalami peran, dia juga melakukan observasi karakter mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Di antaranya, dia menyimak serangkaian video Ahok di Youtube.

Baca Juga : 3 Cara Menggunakan Cengkeh untuk Meredakan Sakit Gigi dalam Hitungan Menit

Selain itu, dia juga menemui Ahok di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Kalau untuk mendapatkan akting gestur badannya, cara berbicara Ahok, gua cari di YouTube, lihat video-videonya dia. Gua juga sempat berkunjung ke Mako Brimob untuk berakting di-scene akhir pas dia dipenjara," terang Daniel Mananta dalam jumpa pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).

Selain itu, Daniel juga 'beruntung' pernah punya tumor jinak pada pita suaranya.

Lelaki berusia 37 tahun tersebut menjelaskan bahwa bekas operasi tumor jinak tersebut membuat suaranya menjadi serak.

Baca Juga : 10 Maskapai Penerbangan Paling Aman di Dunia, Adakah dari Indonesia?

Dengan suara tersebut, Daniel menjadi mudah untuk memerankan karakter Ahok, terutama pada bagian suaranya.

Meskipun sudah memiliki suara yang serak seperti Ahok, Daniel masih menghadapi beberapa kendala.

Dia kesulitan untuk menirukan logat Belitung dan bahasa Kek yang digunakan Ahok untuk berkomunikasi dengan saudara dan masyarakat Belitung sehari-hari.

Daniel mengaku bahwa logat Belitung dan logat Malaysia memiliki perbedaan meskipun sepintas terdengar mirip.

Untuk mempelajari bahasa Kek yang sering digunakan Ahok di Belitung, Daniel pun menemui pak Aliong.

Aliong adalah penjaga warung kopi yang sering dikunjungi Ahok.

Baca Juga : Benarkah Minum Kopi Panas Lebih Menyehatkan Dibanding Kopi Dingin?