Find Us On Social Media :

Video Ini Menunjukkan Bahwa Dispenser Sabun Pun Bisa Rasis

By Agus Surono, Jumat, 18 Agustus 2017 | 18:20 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah video yang menunjukkan dispenser sabun mandi otomatis yang gagal mendeteksi tangan pria berkulit gelap telah menjadi viral dan menimbulkan pertanyaan tentang rasisme dalam teknologi, dan juga kurangnya keragaman dalam industri yang menciptakannya.

Video itu diunggah ke Twitter pada hari Rabu oleh Chukwuemeka Afigbo, kepala platform kemitraan Facebook di Timur Tengah dan Afrika.

Dia mencuit, “Jika Anda pernah memiliki masalah memahami pentingnya keragaman dalam teknologi dan dampaknya terhadap masyarakat, tonton video ini.'

Video dimulai dengan seorang pria kulit putih yang mengangsurkan tangannya di bawah dispenser dan dispenser langsung mengeluarkan sabun pada percobaan pertamanya. Kemudian, seorang pria berkulit gelap melakukan hal yang sama namun sabun tak keluar.

Lalu tangannya memegang tisu yang berwarna putih.

(Baca juga: Atlet Berhijab AS Ini Balas Kebijakan Rasis Trump Dengan Medali Emas)

O la la …. Sabun itu keluar.

Mengapa sabun hanya keluar jika mendeteksi warna putih?

Sepertinya dispenser sabun ini menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi tangan dan mengucurkan sabun. Sudah banyak diketahui bahwa sensor ini memiliki riwayat gagal mendeteksi warna kulit yang lebih gelap karena memang begitu dalam rancangannya.

Alat itu mengirimkan cahaya tak terlihat dari bohlam LED inframerah dan bekerja saat sebuah tangan memantulkan cahaya kembali ke sensor. Nah, kulit yang lebih gelap menyebabkan cahaya yang tak terlihat itu diserap alih-alih dipantulkan. Alhasil sabun pun tidak dikeluarkan.

Cuitan tadi telah dibagi lebih dari 93.000 kali, dan video tersebut telah dilihat lebih dari 1,86 juta kali.

(Baca juga: Inilah 6 Cara Ajari Anak Agar Tak Rasis)

Juga memicu lebih dari 1.800 komentar, banyak di antaranya yang mengatakan bahwa ini sebagai contoh lain dari kurangnya keragaman dalam teknologi. "Intinya adalah masalah teknis ini diakibatkan oleh kurangnya perhatian para konsumen. Jika seseorang peduli dengan konsumen, pasti bisa digunakan,” komentar salah satu akun.