Penulis
Intisari-Online.com - Sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan pada tahun 1953, Korut yang secara psikologis merasa menang perang terus mempersiapkan diri untuk menghadapi peperangan berikutnya.
Persiapan perang itu dilaksanakan baik melalui pembangunan infrastruktur maupun produksi persenjataan seperti senjata nuklir.
Salah satu insfrastruktur Korut yang dibangun sejak tahun 1968 dan rampung pada tahun 1973 adalah stasiun kereta dan rel kereta api bawah tanah sedalam 110 meter yang berada di bawah Ibukota Pyongyang.
Jarigan rel kereta api bawah tanah yang dibangun sangat kokoh berkat bantuan Rusia itu selama ini berfungsi ganda.
Setiap hari berperan sebagai alat transportasi warga Korut dan jika meletus peperangan, terutama perang nuklir digunakan sebagai tempat berlindung.
Para pengamat militer dari Barat menilai adanya jaringan rel kereta api bawah tanah yang posisinya merupakan yang terdalam di seluruh dunia itu, telah membuat pimpinan Korut Kim Jong Un tidak takut terhadap serangan nuklir.
Oleh karena itu menjadi masuk akal jika akhir-akhir ini Kim Jong Un secara terangan-terangan berani menantang “duel nuklir” dengan AS karena telah memiliki perlindungan bawah tanah.
Foto-foto tentang kondisi rel kereta api bawah tanah di Pyongyang yang tampak bersih dan nyaman itu, seperti dilansir oleh dailymail.co.uk, berhasil direkam oleh fotografer Perancis, Eric Lafforgue, yang berkunjung ke Korut sebagai turis.
Sebagai rel kereta api bawah tanah yang antara satu stasiun dengan stasiun lainnya terkoneksi dengan baik, para pengguna kereta bisa memasuki stasiun menggunkan lif.
(Baca juga: Sudah Ditunggu Antirudal AS, Korut Ternyata Tunda Tembakan Rudal Balistik ke Guam)
Para polisi yang bertugas di stasiun bawah tanah yang perintahnya selalu dipatuhi dengan baik umumnya polisi atau anggota militer wanita dengan penampilan bersahaja dan wajah lumayan cantik.
Tidak ada penampilan dan suasana sangar dalam stasiun bawah tanah yang selalu terjaga kebersihan serta ketertibannya itu.