Penulis
Intisari-Online.com - Pemimpin Korut Kim Jong Un memberikan kepastian pada pertengahan bulan Agustus ini Satuan Komando Rudal yang dikomandani oleh Jenderal Kim Rak Gyom siap meluncurkan sejumlah rudal balistik berhulu ledak nuklir ke Guam, AS.
Pernyataan Kim Jong Un itu dilontarkan di Korut, Kamis (10/8) setelah Jenderal Kim Rak Gyom memberikan jaminan bahwa rudal-rudal Hwasong-12 berhulu ledak nuklir dalam kondisi siap diluncurkan kapan saja.
Sebagai Jenderal yang mengkomadani Satuan Komando Rudal Korut, Jenderal Kim Rak Gyom sebenarnya berwajah ramah dan suka bercanda kepada para bawahannya.
Tapi Jenderal yang mulai menjabat sebagai komandan Satuan Komando Rudal sejak tahun 2012 itu ternyata memiliki ambisi yang sama dengan Kim Jong Un, yakni ingin sekali meluncurkan rudal nuklir ke daratan AS.
Dalam perkembangan terkini jika Kim Jong Un memberikan perintah kepada Jenderal Kim Rak Gyom untuk melancarkan serangan rudal balistik nuklir ke Guam pasti akan langsung dilaksanakannya dengan senang hati.
Kepastian Korut yang akan merudal Guam pada pertengahan bulan Agustus ini sebenarnya tidak bisa dianggap main-main oleh AS mengingat Korut sudah berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik Hwasong-12 yang bisa mencapai daratan AS pada bulan Juli lalu.
Sebuah negara yang berani mengancam untuk menyerang AS sebenarnya sangat jarang terjadi.
Tapi Korut yang nota bene masih dianggap negara ketiga oleh AS malah berani mengancamnya secara pasti dan terang-terangan.
Sikap AS untuk melakukan aksi militer terhadap Korut yang memastikan akan menyerang Guam justru tidak pasti bahkan terkesan bingung.
Pasalnya jika AS memiliih menyerang Korut secara dadakan (pre emtive war) serangan balasan Korut yang dilakukan secara membabi-buta terhadap Korsel akan langsung memakan korban sangat besar mengingat Korut memiliki lebih dari 20.000 meriam artileri dan puluhan ribu roket yang bisa menjangkau hampir semua wilayah Korsel.
(Baca juga: Ri Sol Ju, Istri Cantik Diktator Kim Jong Un yang Berpenampilan Glamour Namun Jarang Terlihat)
Serangan melalui taktik perang darat juga akan beresiko tinggi mengingat pasukan AS-Korsel harus menghadapi jutaan pasukan Korut yang militan dan siap mati demi Kim Jong Un.
Puluhan ribu pasukan Korsel-AS dipastikan akan gugur dalam peperangan di minggu-minggu pertama mengingat untuk mengalahkan Korut perlu peperangan dalam jangka panjang.
Jika AS nekad menjatuhkan rudal nuklir ke Korut, yang hancur bukan hanya Korut saja tapi juga Korsel.
Pasalnya satu rudal nuklir yang dimiliki AS saat ini daya ledaknya ratusan kali daya ledak bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada bulan Agustus 1945.