Intisari-Online.com – Paspor yang kuat berarti bisa masuk ke negara lain tanpa perlu visa.
Lalu apa untungnya? Membuat visa itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Belum tentu juga permohonan itu dikabulkan.
Jadi, kalau kita menjadi penduduk sebuah negara yang memiliki paspor kuat, setidaknya kita sudah menghemat waktu dan uang jika ingin berkunjung ke suatu negara.
Untuk menentukan kekuatan paspor suatu negara, maka yang diperhatikan adalah berapa banyak negara yang bisa dikunjungi oleh sebuah negara tanpa memerlukan visa.
Pemeringkatan itu dilakukan oleh Henley & Partners.
Hasilnya, untuk tahun 2017 ini Jerman menduduki posisi puncak. Mendepak Inggris yang berada di peringkat 4.
(Baca juga: Izin Tinggal Bebas Visa Menuai Polemik?)
Jerman bisa melenggang kangkung ke 176 negara dari kemungkinan 218 negara. Sedangkan Inggris bisa mengunjungi 173 negara.
Inggris dilompati oleh Swedia tahun lalu dan sekarang tertinggal dari Denmark, Finlandia, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.
"Kami telah menyaksikan beberapa peristiwa besar akhir-akhir ini yang mungkin berdampak pada mobilitas global - termasuk Brexit dan pemilihan Presiden AS Donald Trump," kata Dr Christian H. Kälin, ketua Henley & Partners.
"Keduanya bisa diartikan sebagai langkah menuju pembatasan mobilitas dan menciptakan hambatan masuk. Tren ini untuk membatasi kebebasan perjalanan sudah terlihat dalam pergeseran peringkat pada Indeks Pembatasan Visa tahun ini. "
"Masih ada perbedaan besar dalam tingkat kebebasan perjalanan antarnegara, meski dunia menjadi nampaknya lebih mobile dan saling bergantung," tambah Dr. Kälin.
"Umumnya, persyaratan visa adalah cerminan hubungan negara dengan negara lain, dan mempertimbangkan hubungan diplomatik antarnegara, pengaturan visa timbal balik, risiko keamanan, dan bahaya pelanggaran peraturan visa dan imigrasi."