Oknum TNI yang Tempeleng Polantas Alami Gangguan Jiwa: Apa yang Menyebabkan Seorang Tentara Alami Depresi?

Ade Sulaeman

Penulis

Sebagian besar penyebab depresi yang berujung pada bunuh diri yang dilakukan oleh tentara disebabkan oleh faktor-faktor di luar tugas militer.

Intisari-Online.com - Serda Wira Sinaga yang terekam video memukul kepala dan menendang motor anggota Polantas bernama Bripda Yoga Vernando dinyatakan alami gangguan jiwa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Edi Hartono.

Bahkan Edi menyatakan bahwa Serda Wira beberapa kali tidak masuk kantor atau mengikuti apel dengan pakaian preman.

Serda Wira mulai sakit pada 2014. Setahun sejak dirinya selesai bertugas dalam operasi militer di Papua (2012-2013).

Bahkan dia sempat tidak hadir tanpa izin selama 10 hari pada 14-23 April 2015.

Namun, baru pada 24 April 2015 Serda Wira Sinaga kembali bertugas dan segera dirujuk untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan di RS Putri Hijau, Medan.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Serda Wira dinyatakan menunjukkan gejala depresi.

Lalu, bagaimana ceritanya seorang tentara mengalami depresi atau bahkan gangguan jiwa serius?

Untuk di Indonesia, saat INTISARIONLINE mencoba menelusuri, belum ada penelitian mengenai hal tersebut.

Namun, jika merujuk ke luar negeri, ada beberapa data terkait gangguan jiwa yang dialami seorang anggota militer.

(Baca juga: Chester Bennington Bunuh Diri! Ini Dia, Tanda Seseorang Memiliki Potensi untuk Bunuh Diri)

Di Amerika Serikat misalnya.

Data yang dipaparkan AFP menunjukkan bahwa selama 2013 tercatat 261 tentara aktif memilih untuk melakukan bunuh diri.

Bahkan, pada 2012, jumlahnya lebih besar lagi, yaitu mencapai 318 kasus.

Seperti diketahui, hampir semua aksi bunuh diri diawali oleh munculnya depresi pada diri seseorang.

Sempat muncul dugaan bahwa tingginya tingkat bunuh diri tersebut disebabkan oleh tingginya pengiriman pasukan ke Irak dan Afghanistan selama satu dekade terakhir.

(Baca juga: Alami Sakit yang Tak Jelas Penyebabnya, 1 dari 6 Tanda Seseorang Mengalami Depresi yang Tersembunyi)

Namun, laporan terbaru tersebut justru menjadi bantahan atas asumsi tersebut.

Sebab, angka bunuh diri pada saat Amerika menghadapi puncak perang, yaitu pada 2008 dan 2009, jumlah kasus bunuh diri yang dilakukan tentara tidak jauh berbeda, yaitu 268 (2008) dan 309 (2009).

Melalui sebuah penelitian, akhirnya ditemukan bahwa “faktor paling umum yang diduga menjadi penyebab bunuh diri adalah kegagalan hubungan, riwayat masalah administrasi dan hukum, serta kesulitan keuangan atau tempat bekerja.”

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tentara yang bunuh diri adalah laki-laki, kulit putih, berumur di bawah 25 tahun, berpangkat rendah terutama tamtama, dan sudah menikah.

Hhmm, jadi, kira-kira, apa yang menjadi penyebab depresi yang dialami Serda Wira?

Artikel Terkait