Cemburu Pada Pasangan Wajar Saja, Namun Menjadi Tidak Wajar Jika Cemburu Berlebihan dan Membabi Buta

Moh Habib Asyhad

Penulis

Kenyataannya, hampir semua pasangan pasti pernah diderasa rasa cemburu. Namun ada kasus di mana cemburunya sudah keterlaluan.

Intisari-online.com -Rasa cemburu merupakan bumbu dalam hubungan dengan pasangan. Namun jika berlebihan, emosi ini bisa menjadi racun yang membunuh keharmonisan hubungan.

Kenyataannya, hampir semua pasangan pasti pernah diderasa rasa cemburu. Namun ada kasus di mana cemburunya sudah keterlaluan.

(Baca juga:Cemburu Istrinya Lanjutkan Studi, Suami Ini Tega Potong Jari Istrinya)

Menurut situs Lifehack.com, inilah beberapa ciri-ciri pasangan dengan kecemburuan yang ekstrem dan mengancam kehangatan hubungan:

- Suka mengatur bagaimana harusnya pasangannya berpakaian, bertindak, menyisir rambut, berbicara, dll.

- Kepo dan curiga dengan segala aktivitas sosial pasangannya.

- Mengikuti pasangan ke mana saja (bahkan ketika hanya pergi ke supermarket).

- Mengintervensi seluruh akun sosial media.

- Selalu menanyakan lokasi pasangan setiap waktu.

- Terlalu serius akan segalanya.

- Sulit berbicara terbuka pada pasangan.

- Sulit untuk melihat hal yang baik dan pasangan dan merasa kecil di hadapan pasangan.

- Negatif melulu, merasa rendah harga diri, dan kurang percaya diri.

- Sangat agresif dan bias dalam memandang sesuatu.

(Baca juga:Cerdas! Pasangan Ini ‘Punya’ 38 Rumah Senilai Rp605 Miliar dengan Membeli Jalan yang Harganya ‘Hanya’ Rp1,2 Miliar)

Bagi pria yang cemburuan, diri mereka cenderung dirasuki emosi dan pikiran negative karena rasa takut kehilangan pasangannya. Dan persoalannya, ia percaya akan emosi dan pikiran negatifnya itu.

Bagaimana menegur pasangan yang terlalu cemburuan?

1. Perlahan-lahan ajak pasangan membicarakan soal kecemburuannya dengan suasana yang positif.

2. Komunikasikan dengan jujur apa yang kita rasakan karena tingkah cemburunya itu.

3. Tanyakan apakah ia mau mengubah sifatnya demi kelanggengan hubungan.

4. Dengarkan respons pasangan akan ketiga hal di atas, kemudian evaluasi, dan pikirkan langkah selanjutnya. Apabila ia tulus, ia akan mengerti dengan tujuan kita untuk mengingatkannya.

(Baca juga:Selama 28 Tahun, Pria Ini Tinggal Seorang Diri di Salah Satu Pulau Tercantik di Dunia. Wajar atau Justru Aneh?)

5. Jika ia berkata bersedia, akui keberaniannya untuk berubah. Namun jika ia tidak bersedia, sudah saatnya memikirkan kembali untuk melanjutkan hubungan yang merusak jiwa.

Artikel Terkait