Penulis
Intisari-Online.com -Intisari-Online.com –Tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima menjadi tempat pertama di Bumi dijatuhi senjata nuklir yang digunakan dalam peperangan.
Entah berapa jumlah korban saat itu. Perkiraan ada sekitar 135.000 orang dan mereka berasal dari warga lokal, Amerika Serikat, China, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Pasca kejadian, diasumsikan bahwa tidak ada yang akan tumbuh di zona ledakan sampai 1,6 kilometer.
Namun 72 tahun kemudian, Hiroshima telah berkembang.
(Baca juga:Kisah Tragis Kapal Perang Pembawa Bom Atom: Tenggelam dan Para Awaknya Diserang Kawanan Hiu Ganas)
Prefektur di sekitar menyumbangkan pohon ke Hiroshima. Mulai dari batang segar yang bisa menrebos tanah yang rusak, tumbuh-tumbuhan berakar, dan cabang pohon lainnya.
Kini, populasi kota ini melebih 1,19 juta, pusat perbelanjaan mewah yang menjulang tinggi, kehidupan malam yang trendi, jalan-jalan yang hijau, dan ruang terbuka yang dinamis.
Namun ada satu tempat yang menjadi titik fokus kota ini. Tempat itu adalah Hiroshima Peace Memorial Park.
Taman ini memiliki psikogeografi tersendiri dan menyediakan ruang publik yang begitu emosional, tidak hanya untuk penduduk lokal namun juga wisatawan.
Ada beberapa hal menarik dalam tempat memorial ini. Pertama lonceng origami yang disembunyikan di dalam Monumen Perdamaian Anak-anak.
Lalu sebuah Kolam Perdamaian dan kemudian sebuah kubah.
Banyak yang berkunjung ke tempat ini untuk merenungkan kekejaman pemboman tersebut. Namun sikap ini tidak universal.
Setidaknya bom Hiroshima “mengakhiri” perang saat itu.
(Baca juga:Jadi Tawanan Perang saat Nagasaki Dijatuhi Bom Atom, Pria 95 Tahun Ini dapat Kompensasi dari Jepang)
Semua orang yang masuk ke tempat ini akan merasa memiliki koneksi yang sangat dalam dengan kejadian tersebut.
Hal ini terlihat dari semakin banyaknya sukarelawan dengan seragam khusus yang merawat tempat ini setiap hari dengan cermat.
Di bawah sinar matahari, mereka berjongkok di atas tanah, mencabut rumput liar dari tanah dengan jari bersarung.
Terkadang, para pekerja kantor yang berpakaian rapi membawa makanan untuk mereka.