Penulis
Intisari-Online.com – Betawi punya bir pletok, Bogor punya bir kocok. Sama-sama namanya bir, dan sama-sama tidak mengandung alkohol.
Bahkan membuat tubuh terasa makin bugar. Bagaimana tidak, bir kocok ini terbuat dari racikan khusus berbahan dasar rempah-rempah.
Kita bisa mendapatkan bir menyehatkan yang jadi trademark Kota Bogor ini di kedai Es Bir Kocok Sari Jahe Pak Acep.
Bisa dibilang, Pak Acep merupakan segelintir orang yang dengan setia berdagang bir kocok sejak tahun 1960 hingga sekarang.
Gerobak bir kocok milik Pak Acep sehari-hari mangkal di pojokan jalan Gang Roda Ujung, di kawasan Jln. Suryakencana, Bogor.
(Baca juga: Mau Coba Bir yang Tak Memabukkan? Yuk, Bir Pletok Ny. Sunarti yang Kaya akan Rempah Menyehatkan Ini)
Gerobak dorong sederhana ini hanya dinaungi sebuah payung berwarna hijau tentara.
Cara penyajiannya unik. Sebuah tabung dari bahan anti karat diisi dengan bebreapa bongkah es batu, lalu dituangi bir.
Tabung dikocok kuat-kuat sampai keluar buih tebal di permukaan.
“Ngocok-nya harus kuat. Sampai keluar buihnya. Makanya, bir sari jahe ini dibilang bir kocok,” jelas Eman, anak Pak Acep.
Meski dingin karena ada tambahan es batu, bir kocok sanggup memberi kehangatan spontan dengan aroma kayu manis yang lembut.
(Baca juga: Hari Bir Internasional 2017: Inilah Lima Manfaat Kesehatan yang Mengejutkan dari Minum Bir!)
Dalam sehari, Eman bisa menjual bir kocok ini sekitar 200 gelas. Harganya masih cukup murah.
Sebenarnya bir kocok bukan jenis minuman baru. Minuman tradisional ini sudah dikenal orang sejak zaman baheula di daerah Pasundan yang terkenal berhawa dingin.
Bir Pak Acep ini dibuat dari rebusan jahe, gula, dan kayu manis. Perbandingannya, 2 kg jahe, 1 kg gula pasir, dan beberapa batang kayu manis.
Racikan ini direbus dengan api kecil hingga mendidih perlahan.
Tujuannya agar sari jahenya keluar secara sempurna sehingga aroma dan rasa pedas jahe makin terasa menggigit lidah saat diteguk.
Menurut cerita, bir kocok dulu menjadi minuman wajib calon mempelai pria. Diminum bersama para tamu di malam menjelang hari perhelatan perkawinan.
Konon, minuman ini dipercaya bisa meningkatkan performa sang mempelai di hari istimewa tersebut. Masuk akal juga.
Sebab, kalau dilihat dari khasiatnya, jahe dan kayu manis termasuk herba yang bisa meningkatkan stamina. Hmm…. (Fay/Ron)
(Seperti pernah dimuat di Buku Wisata Jajan Jabodetabek – Intisari)