Find Us On Social Media :

Kita Sering Lupa Bahagia Justru Karena Terlalu Sibuk Mengejar Kebahagiaan yang Belum Pasti

By Ade Sulaeman, Rabu, 2 Agustus 2017 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com—Ketika kita berbicara mengenai kebahagiaan, kita berpikir itu berarti senang setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik.

Akhirnya kita berjuang mati-matian untuk mengejar kebahagiaan itu sebagai tujuan dari hidup kita.

Namun benarkah pengertian kebahagiaan seperti itu? Tentu saja tidak.

Banyak orang yang gagal mengerti mengenai kebahagiaan sejati, karena ia sibuk mengejar kebahagiaan yang tidak dipahami olehnya.

Mengapa kita sering gagal mengenali apa itu kebahagiaan? Situs lifehack.org memberi penjelasan berikut ini:

(Baca juga: Kekhawatiran Pasti Menggerogoti Hati yang Gembira, Ia Adalah Pencuri Kebahagiaan)

1. Kita mengejar kebahagiaan karena kita merasa orang lain terlihat lebih bahagia dari kita.

“Mengapa hidup si A terlihat begitu keren?”, “Kelihatannya dia begitu bahagia dengan pekerjaan dan keluarganya.”

Sejak kecil kita memang dicekoki dengan dongeng yang berakhir dengan “hidup bahagia selamanya”, sehingga kita cenderung mendambakan hal itu.

Di sosial media, semua orang pasti menunjukkan sisi terbaik dari dirinya. Namun sebenarnya kehidupan orang yang tampak lebih bahagia di dunia nyata maupun di dunia nyata, belum tentu seperti yang kelihatan.

Karena kenyataannya, tidak seorang pun manusia yang memiliki hidup yang sempurna.

Bahkan orang paling terkenal dan terkaya di dunia sekalipun. Semua orang memiliki tantangan dan permasalahannya masing-masing.

Dan persoalannya adalah semakin kita fokus pada hidup orang lain, semakin kita lupa akan kebahagiaan kita sendiri.