Tentara Berotot nan Ganteng Ini Melayangkan Protes Keras Kepada Trump. Jangan Kaget dengan Alasannya, Ya!

Ade Sulaeman

Penulis

Sersan Logan Ireland

Intisari-Online.com - Keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan pelarangan warga AS transgender untuk menjadi anggota militer mendapat kecaman luas.

Khususnya para warga transgender yang selama ini sudah bergabung dengan militer AS dan berperang di berbagai medan tempur.

Para anggota militer transgender ini merasa khawatir jika karir militernya segera tamat seperti dialami oleh Sersan Logan Ireland, tentara ganteng dan berotot yang sedang bertugas di Aghanistan.

Menurut media militer AS, AirForce Times, Sersan Logan mengecam keputusan Presiden Trump karena telah melanggar haknya sebagai warga negara yang telah lama bertugas di militer.

“Kami sebagai transgender memiliki kemampuan tempur yang sangat terlatih dan sanggup berperang dalam kondisi apapun. Kami siap mengorbankan jiwa kami demi negara,” papar Sersan Logan.

(Baca juga: Trump Larang Transgender Masuk Militer, Seorang Anggota Navy SEAL Langsung Lancarkan Protes Keras)

Dalam hirarki militer AS, tentara sebenarnya dilarang mengecam keputusan Presiden karena merupakan pelanggaran disiplin yang cukup berat.

Tapi banyak anggota militer AS yang saat ini telah membuka dirinya sebagai transgender langsung melontarkan kecaman paska Presiden Trump mengumumkan pelarangan transgender pada Rabu (26/7).

Sersan Logan yang sedang bertugas di Kandahar membuka dirinya sebagai transgender pada tahun 2015 lalu.

Sebagai anggota militer “normal”, Sersan Logan juga memiliki isteri yang berstatus transgender, Kopral Laila Villanueva yang bertugas di satuan Angkatan Darat AS.

“Keputusan Presiden tentang transgender dilarang masuk militer jelas melanggar hukum, siapapun berhak masuk militer demi membela negaranya,” tegas Sersan Logan.

(Baca juga: Kelly Star, Transgender yang Telah Melakukan 127 Operasi dan Menghabiskan Rp4 Miliar)

Hingga saat ini sebanyak 15.500 anggota militer AS merupakan personel transgender dan keputusan Presiden Trump melarang mereka masuk militer selain mengejutkan juga akan menjadi polemik berkepanjangan.

“Saya ingin sekali bertemu Presiden dan menjelaskan sama sekali tidak ada masalah transgender menjadi anggota militer,” papar Sersan Logan.

Artikel Terkait