Jangan Memelihara Kebiasaan Overthinking, Berpikir Berlebihan Tapi Minim Tindakan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Jangan terlalu overthinking

Intisari-online.com -Orang yang sering berpikir berlebihan di luar kebiasaan (overthinker) biasanya tidak bisa tenang.

Dalam pikirannya berseliweran banyak hal yang menurutnya bisa diselesaikan hanya dengan berpikir saja.

Misalnya, memikirkan kesalahan dan kegagalan yang sudah terjadi di masa lalu. Ia bisa menghabiskan waktunya hanya untuk menyesali sesuatu yang sudah tidak bisa diubah.

Ada juga orang yang berpikir berlebihan untuk mencapai keberhasilan, mengatasi suatu hambatan, memecahkan masalah, dan mencari solusi.

Yang sangat disayangkan adalah si overthinker sulit keluar dari pikirannya itu. Mereka tampaknya menikmati segala pikiran yang menumpuk di kepalanya.

(Baca juga:5 Kue Lebaran Ini Bisa Naikkan Berat Badan, Jangan Dimakan Berlebihan, Ya!)

Namun walau begitu, overthinking hanya akan membebani hidup. Apalagi orang yang overthinking cenderung jadi tidak produktif.

Selain itu, bahaya overthingking juga tidak boleh dianggap sepele.

Seperti yang diungkapkan di Psychologytoday.com, terlalu banyak memikirkan penyesalan, kesalahan, kegagalan, dan permasalahan meningkatkan risiko terganggunya kesehatan mental.

Masih dari situs serupa juga dijelakan, overthinking dapat membawa seseorang terhadap stres emosional yang serius. Karena si pelaku cenderung mengatasi stresnya dengan alkohol, makanan, bahkan obat-obatan.

Si overthinker biasanya juga sulit tidur karena otaknya tidak mau berhenti berpikir.

Lalu bagaimana caranya berhenti overthinking? Cobalah latihan berikut ini:

1. Kenali saat-saat kita mulai berpikir berlebihan. Misalnya ketika kita mulai memikirkan hal yang sama berulang-ulang dan khawatir untuk suatu hal yang tidak bisa kita kontrol.

Sehingga ketika kebiasaan overthinking muncul, kita bisa mengendalikannya segera.

(Baca juga:Masih Berpikir Bersenang-senang adalah 'Dosa Besar' karena Habiskan Uang? Simak Penjelasan Ini!)

2. Tantang diri sendiri untuk menggantikan pikiran negatif dengan pikiran yang positif.

3. Fokuslah pada solusi dan penyelesaian masalah. Jangan habiskan waktu untuk berpikir tapi tidak pernah mengambil tindakan.

4. Jadwalkan waktu untuk refleksi diri. Misalnya ketika kita merasa kita harus memikirkan sesuatu, ambillah waktu untuk merenung dan refleksi diri.

Di situlah waktu untuk berpikir, di luar waktu refleksi itu tak perlu memikirkannya begitu keras.

5. Cari cara untuk menghindar dari pikiran-pikiran yang kusut. Misalnya dengan menyibukkan diri dengan aktivitas yang kita senangi.

Artikel Terkait