Kuis: Apakah Kita Sudah Mengalokasikan Energi dengan Baik Agar Bisa Bekerja dengan Produktif dan Inovatif?

Intisari-Online.com – Tergolong hemat atau boros energikah pekerjaan dan kebiasaan hidup Anda?

Ujilah sejauh mana kita telah memanfaatkan sediaan energi sehari-hari secara efektif dan efisien.

Menurut Ann McGee-Cooper, ahli kreativitas dan kepernimpinan di Dallas, AS, terbatasnya produktivitas, pemikiran yang inovatif, dan kenikmatan hidup seseorang sesungguhnya lebih banyak dikarenakan orang tersebut selalu kehabisan energi.

Jadi, bukan karena kurangnya waktu, kemampuan, ataupun minat seperti yang sering diduga selama ini.

Kesimpulan ini didapatnya setelah ia meneliti kira-kira 3.500 orang karyawan dan eksekutif perusahaan.

(Baca juga: Untuk Produktif, Karyawan Harusnya Hanya Bekerja Empat Hari Seminggu, Setujukah?)

Sebaliknya, orang yang tahu bagaimana mengelola sediaan energi sepanjang hari akan selalu dapdt bekerja dengan produktivitas optimal.

Enaknya lagi, saat kembali ke rumah pun id masih punya cukup sediaan energi untuk berhandai-handcd dengan keluarga dan acara jalan-jalan ke luar.

Nah, jawablah pertanyaan berikut guna menguji sejauh mana kepiawaian Anda mengelola sediaan energi sepanjang hari.

Pilih hanya satu jawaban dari setiap pertanyaan sesuai dengan kebiasaan Anda selama ini.

(Baca juga: Jadilah Insan Produktif, Inilah Hal-hal Positif yang Bisa Kita Lakukan dalam Waktu Satu Jam!)

Soal :

1. Anda menyempatkan diri beristirahat sebentar

1. Jika-energi dan konsentrasi Anda mulai menipis.
2. Ketika merasa pikiran Anda sudah buntu, tidak dapat lagi mencari pemecahan dengan benar.
3. Hanya setelah Anda beres-mengerjakan tugas berat; kalau tidak, Anda akan merasa harus terus memacu diri.
4. Setiap kali selesai bekerja selama 2 – 3 jam.

2. Waktu istirahat pagi (sekitar pukul 10.00 WB) biasanya Anda isi dengan:

1. Mengeluhkan masalah pekerjaan pada rekan satu bagian.
2. Mengurus soal-soal pribadi, seperti memeriksa catatan pengeluaran atau menulis surat keluhan terhadap produk tertentu kepada produsennya.
3. Meldkukan kegiatan santai atau yang menyenangkan seperti memejamkan mata dan menarik napas dalam, membaca komik, atau menulis surat lucu untuk seorang teman.
4. Tetap di belakang meja dan jarang bisa beristirahat karena merasa pekerjaan selalu menumpuk.

3. Kantor Anda:

1. Biasa-biasa saja dan steril dari segala gangguan.
2. Mejanya berantakan, dengan dinding dan rak penuh benda kegemaran dan kenangan pribadi.
3. Pengap, gerah, dan serba tak lengkap.
4. Direncanakan dan ditata dengan baik guna menunjang pola kerja dan kebutuhan pribadi Anda serta mencerminkan citra layanan kantor Anda kepada para tamu dan kolega Anda.

4. Kegiatan bersenang-senang dan bersenda gurau:

1. Umumnya dilakukan di akhir pekan, jika Anda memang punya waktu cukup untuk bersantai di luar rumah.
2. Ditunda sampai Anda mencapai kenaikan karier berikutnya.
3. Terjadi berkali-kali dalam sehari, baik ketika di kantor maupun sewaktu berada di rumah.
4. Itu cuma kenangan manis masa lalu, karena kesibukan di kantor dan di rumah menyita habis waktu Anda.

5. Pagi hari selalu Anda lewatkan dengan:

1. Serba repot mengurus diri maupun anak-anak berangkat ke tempat tugas masing-masing.
2. Terus tidur-tiduran sampai menjelang waktu anggota keluarga berangkat, lalu buru-buru ganti pakaian tanpa sarapan.
3. Senewen memikirkan tugas yang menumpuk di kantor.
4. Berolahraga, sarapan yang bergizi, dan sejenak menikmati kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga.

6. Jika sepulang kantor merasa capek dan tegang, Anda biasanya:

1. Berolahraga jalan cepat atau menikmati olahraga aerobik lainnya.
2. Berbaring di sofa sepanjang petang sambil menonton tayangan komedi di teve.
3. Melembur supaya esoknya Anda tak begitu repot.

2. Melarikan diri pada minuman keras.

7. Jadwal olahraga Anda:

1. Sekali seminggu; melakukan olahraga kompetitif yang keras, seperti tenis.
2. Hampir setiap pagi atau petang.
3. Setiap Sabtu/Minggu pagi bersepeda sepanjang 80 km.
4. Hanya kadang-kadang, karena Anda merasa perlu menghemat tenaga demi pekerjaan di kantor dan urusan rumah tangga.

8. Makan siang Anda biasanya terdiri atas:

1. Kue-kue dan minuman ringan bersoda yang Anda nikmati di meja kerja Anda.
2. Makanan padat kalori, seperti nasi goreng, hamburger, mi goreng.
3. Makanan rendah kalori dengan lebih banyak sayuran, buah-buahan, daging rendah lemak, ikan, atau hidangan laut.
4. Sop, soto, pecel, atau gado-gado, atau hanya jalan-jalan selama 10 menit di pekarangan kantor.

9. Dalam perjalanan pulang dari kantor, yang biasanya Anda pikirkan:

1. Kegiatan di waktu petang yang sudah Anda nanti-nantikan.
2. Pekerjaan atau urusan yang belum terselesaikan hari itu.
3. Semua ketidakberesan di kantor atau masalah rumah tangga yang akan segera Anda hadapi di rumah.
4. Prestasi hari itu yang memuaskan hati Anda.

10. Mengenai liburan, Anda:

1. Tidak melakukannya satu kali pun selama bertahun-tahun.
2. Menggunakan perjalanan dinas dan konferensi berkala sebagai ganti liburan.
3. Merencanakan dan menikmatinya selama seminggu atau lebih setiap tahun.
4. Mengisinya dengan memperbqiki atau memperbaiki rumah. :

(Baca juga: Sudah Produktifkah Anda Minggu Ini?)

Nilai:

1. A = 10 B = 10 C = 0 D = 10

2. A- = 0 B = 0 C = 10 D = 0

3. A = 0 B = 10 C = 0 D = 10

4. A = 0 B = 0 C = 10 D = 0

5.A = 0 B.= 0 C = 0 D = 10

6. A = 10 B = 0 C = 0 D = 0

7. A = 0 B = 10 C = 0 D = 0

8. A = 0 B = 0 C = 10 D=10

9. A = 10 B = 0 C = 0 D = 10

10. A = 0 B = 0 C = 10 D= 0

Inilah jawabannya. Cek kepiawaian Anda dalam mengelola energi dengan cara menjumlahkan skor jawaban:

80 - 100: Selamat! Secara intuitif, Anda telah belajar menyeimbangkan antara kerja dan kegiatan penyegaran diri.

Jelas tidak ada dua orang yang sama. Karena itu, belajarlah mengikuti proses dan kebutuhan Anda sendiri yang akan mengembangkan bakat-bakat unik Anda dan bisa memberi Anda energi baru.

60 - 70: Kelihatannya energi Anda belum termanfaatkan secara optimal. Cobalah sedikit mahjakan diri untuk bermain dan menikmati kegembiraan secara teratur.

Ini jauh lebih baik daripada bekerja terlalu keras tanpa mengindahkan jadwal yang wajar.

40 - 50: Anda mungkin sangat haus akan kegembiraan. Jangan-jangan, malah sudah lupa pula bagaimana cafa mendapatkannya.

Ketika sedang menonton bioskop atau bermain tenis pun boleh jadi pikiran Anda tetap berputar dalam pusaran kecemasan. Pekerjaan - pekerjaan – pekerjaan .... .

Kurang dari 40: Anda dalam tahap kehabisan energi.

Penyebabnya adalah kurang berolahraga; kurang melakukan relaksasi dan beristirahat dengan cukup; kurang makanan bergizi; kurang menyediakan waktu untuk menyendiri; kurang kehangatan dan cinta; kurang bersenang-senang; kurang kesempatan bercengkerama santai dengan keluarga dan kawan-kawan; kurang punya hobi atau minat baru; kurang berlibur akhir pekan secara teratur; kurang kegembiraan; dan kurang motivasi. (Ann McGee-Cooper, Duane Trammel, dan Barbara Lau/Wied)

Kunci Menyegarkan Energi

1. Telitilah apa saja yang Anda rasakan bisa menambah energi dan mana pula yang menguras energi Anda. Hal ini berabah-ubah bergantung pada situasi dan waktu.

Jadi, sebaiknya Anda mengetahui aliran energi Anda.

2. Hentikan kehilangan energi yang tak perlu. Jika rasa b'ersalah dan kecemasan masuk dalam daftar penguras energi Anda, mulailah berusaha mengenyahkannya.

Soalnya, perasaan tersebut tidak mendukung produktivitas Anda, tapi justru membocorkan sediaan energi Anda.

Rasa bersalah hanya membahtu kita semasa kanak-kanak, yaitu untuk mengingatkan kita saat bertindak di luar batas. Rasa bersalah melindungi dan memperingatkan kita sampai kita cukup dewasa untuk menggunakan keputusan dan logika sendiri dalam menuntun tingkah laku

Hindarkari kebiasaan tak produktif dan tak berguna yang bisa memboroskan energi, seperti cemas dan terus mengomel.

Kadang kala kita kehilangan energi hanya gara-gara masalah yang kita ciptakan sendiri.

Georgia Ulrich, peneliti lansia (lanjut usia) yang masih kreatif dan rajin mempraktekkan kiat menyegarkan energi, ikut urun rembuk: "Menurut pengalaman saya, banyak masalah, bisa terpecahkan dengan sendirinya saat kita mengerjakan tugas lain.

Kalau muncul masalah, biasanya sore hari. Kalau sudah begitu, pekerjaan itu saya tinggal saja. Esok paginya ketika saya masih segar, pekerjaan itu biasanya akan bisa terselesaikan dengan mudah tanpa perlu ngotot.”

Cara jitu lainnya untuk memblokir hilangnya energi yang tak berguna adalah langsung menanggulanginya, kalau memang masalah itu tak terhihdarkan.

Misalnya, masalah kemacetan Ial lintas. Kenapa mesti dipikirkan? Buang-buang energi saja!

Terima aktivitas ini sebagai konsekuensi Anda memilih tinggal dan bekerja di kota besar. Lantas carilah cara agar waktu Anda sepanjang perjalanan menjadi bermanfaat daripada menjengkelkan.

3. Seimbangkan hilangnya energi dengan hal-hal yang membangkitkan energi. Kenakan pakaian kegemaran Anda ketika Anda harus menyelesaikan tugas yang memeras energi.

Mintalah bantuan pada seseorang yang Anda sukai saat membereskan tugas yang menghabiskan energi. Gunakan peranti kerja yang berwarna-warni dan ukurannya unik untuk

menggantikan peranti Anda selama ini yang sudah pudar warnanya dan tidak menarik lagi.

Misalnya, menggunakan map arsip yang warnanya mencolok, jepit kertas yang besar atau superbesar, kalkulator yang desainnya unik.

Dengan cara ini, Anda bisa lebih menikmati pekerjaan rutin Anda.

4. Segarkan energi dengan mencari kesempatan baru untuk melipatkan sediaan energi. Kuncinya, jangan menunggu sampai sediaan energi Anda terkuras habis.

Sering memperbaiki dan menyegarkan energi, sekalipun dalam dosis-dosis kecil, sama saja dengan menambqh terus isi tangki energi Anda.

Misalnya, sekali-sekali ngobrol singkat via telepon dengan seorang kawan, berjalan-jalan sebentar, atau naik tanggga dengan melangkahi dua anak tangga sekaligus, guna membuang "racun" stres dalam tubuh Anda.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1993)