The Amityville Horror, Filim Horor yang Membawa Kutukan Bagi Para Pemainnya

Ade Sulaeman

Penulis

Rumah horor Amityville

Intisari-Online.com – Aktor James Brolin amat yakin ada kutukan jahat mengiringi pembuatan film The Amityville Horror, yang ia bintangi.

Dalam film itu ia berperan sebagai George Lutz yang bersama keluarganya berhasil diusir dari rumahnya sendiri oleh sederet peristiwa aneh yang mengerikan.

Film itu dibuat berdasarkan buku laris karangan Jay Anson, kepada siapa keluarga Lutz menceritakan kisah horor yang mereka alami.

Brolin bercerita, "Di hari pertama pengambilan film, saya melangkah ke dalam lift di blok apartemen saya, lalu menekan tombol menuju ke lobi.

“Sebelum turun tiga lantai, tiba-tiba lift mendadak berhenti. Lampunya meredup dan tiba-tiba saya berada dalam kegelapan yang mencekam.

(Baca juga: Alan Webb, Satu-satu Orang yang Selamat dari Kutukan Mati Senjata Sakti Suku Aborigin)

“Saya berteriak minta bantuan namun tidak seorang pun bisa mendengar. Bayangkan, betapa mengerikan berada dalam kegelapan yang sunyi, sendirian. Suara minta tolong saya bergaung kembali. Tiga puluh menit terasa bagaikan selamanya."

Keesokan harinya, peristiwa sial menimpa aktor itu lagi. "Belum ada semenit berada di lokasi film, saya terjerembab karena tersandung kabel. Tumitsaya keseleo," keluh Brolin.

"Selama beberapa hari saya terpaksa harus berjalan melompat-lompat sambil kesakitan."

Suara misterius

Film itu sendiri merekam peristiwa mengerikan yang dialami George dan Kathleen Lutz beserta ketiga anaknya, setelah mereka pindah ke sebuah rumah di Long Island, New York.

(Baca juga: Kutukan Penuh Aura Kematian dari Harta Karun Raja Firaun Tutankhamun yang Menimpa Para Penggali Makamnya)

Rumah itu menjadi tempat pembunuhan ganda pada tahun 1974.

Ronald Defoe, adalah putra seorang penjual mobil kaya raya. Pemuda berusia 23 tahun itu meracuni orangtuanya, kakak laki-laki dan kakak perempuannya ketika sedang santap malam.

Keesokan harinya, pukul 03.15 dini hari, dia masuk dari kamar ke kamar sambil menenteng senapan laras. Dengan dingin ia tembaki punggung setiap korban.

Di persidangan, dia mengaku telah mendengar "suara-suara" yang memerintahkan melakukan pembunuhan tersebut.

Defoe dihukum penjara hingga enam kali hukuman seumur hidup secara berturutan.

(Baca juga: Misteri Mobil yang Terkena Kutukan dan Berbagai Peristiwa Aneh di Seputar Kematian James Dean)

Bagi keluarga Lutz, sejarah mengerikan rumah itu justru memberi mereka kesempatan membeli sebuah rumah impian dengan harga yang sangat murah, yakni 80.000 dollar AS.

Di siang hari, tempat tinggal bergaya kolonial berlantai tiga itu sungguh menawan karena dikelilingi taman yang cukup terawat, yang kemudian turun melandai menuju pantai yang dilengkapi dengan rumah kapal pribadi.

Di tengah masyarakat kelas menengah kota kecil Amityville, rumah itu sungguh mengagumkan.

Tidak lama setelah keluarga itu tinggal, seorang pastur setempat bernama Mancuso (dalam film diperankan oleh Rod Steiger) diminta memberkati rumah tersebut.

Pastur memasuki rumah untuk memulai ritual upacara pemberkatan rumah. Ketika memercikkan air suci dan mengucapkan kata-kata berkat seraya menggerakkan lengannya, pastur Mancuso tiba-tiba mendengar suara seorang pria yang dengan jelas berseru, "Keluar!"

Dia terkejut. Tak terlihat siapa pun dalam ruangan itu. la hanya sendirian di situ.

Selama dua malam pertama berada di rumah baru itu, keluarga Lutz selalu dibangunkan suara-suara aneh pada setiap pukul 03.15 dini hari. Namun horor yang sesungguhnya baru dimulai pada malam ketiga.

Seperti biasa, sebelum tidur George Lutz memeriksa seluruh pintu dan jendela apakah sudah terkunci dengan baik. Suara-suara itu membangunkannya kembali pada pukul 03.15 pagi. Kali ini dia turun ke bawah untuk memeriksanya.

Apa yang ia saksikan? Pintu kayu depan yang berat itu telah terbuka lebar dan bergelayut pada satu engselnya. Dicekam rasa takut, dia melihat bahwa pintu itu telah dirusak dari bagian dalam rumah.

Pegangan pintu beralur yang terbuat dari baja tebal sudah dipelintir dan plat logam yang mengelilinginya telah menganga ke depan.

Sejak saat itu, rumah itu tampaknya memiliki roh kehidupannya sendiri. Jendela dan pintu membuka dan menutup semaunya, dan pegangan tangga tercerabut dari tempatnya.

Dua minggu setelah peristiwa pintu depan rumah, George terbangun di tengah malam. la melihat istrinya, Kathleen, melayang-layang di atas tempat tidur mereka.

George berupaya menarik Kathleen ke bawah dengan menarik rambutnya dan menyalakan lampu. Alih-alih melihat istrinya yang masih muda dan cantik, dia melihat penampilan istrinya sungguh menyeramkan.

Kathleen berhasil menangkap sejenak pantulan dirinya di kaca dan dia pun menjerit,

"Itu bukan saya. Itu bukan saya!" Penampilannya pun kemudian berangsur-angsur kembali normal dalam waktu enam jam berikutnya.

Beberapa malam kemudian, Kathleen berada di ruang duduk bersama George dan ketika dia mengangkat wajahnya tampak olehnya dua mata merah bersinar di tengah bingkai jendela yang gelap.

Mereka segera berlari keluar dan menemukan jejak-jejak aneh berserakan di tengah salju yang tebal. Kathleen bercerita kepada Jay Anson sang penulis buku, "Jejak-jejak itu sepertinya bekas tapak kuku terbelah dari seekor babi yang sangat besar."

Mereka hanya tinggal 28 hari di rumah itu. Keluarga Lutz akhirnya memutuskan keluar dari rumah impian mereka yang telah memberi serangkaian mimpi buruk.

Ketika dengan tergesa-gesa mereka mengumpulkan sejumlah harta benda, tiba-tiba terdengar suara-suara aneh.

Tak dinyana, muncul cairan hijau yang melelehi seluruh bagian dinding dan atap, disertai cairan hitam lengket yang menetes dari lubang kunci.

Manuskrip "bernyawa"

Karena adanya kutukan itu, para kru film tidak berani memakai rumah yang asli. Mereka menemukan bangunan yang mirip di kota New Jersey.

Mereka mendengar tentang hal-hal mengerikan yang menimpa siapa saja yang terkait dengan kisah tersebut.

Seorang pemotret mencoba mengambil gambar Jay Anson tak lama setelah memotret rumah Amityville.

Ketika sedang berada di rumah si pengarang, tiba-tiba mobilnya terbakar dan dikelilingi asap tebal berwarna merah dalam kondisi mesin mati.

Anson sendiri menceritakan peristiwa mengerikan sehubungan dengan pengalamannya menulis buku itu.

Dia mengatakan, "Seorang wanita yang saya pinjami beberapa tulisan bab awal membawa manuskrip itu ke rumahnya. Di malam yang naas itu dia dan kedua anaknya mati karena sesak napas akibat kebakaran. Satu-satunya benda yang selamat di dalam apartemen mereka hanyalah manuskrip tersebut.

Seorang pria lain membawa manuskrip itu dan menyimpannya di bagasi mobilnya ketika mengemudi menuju rumahnya. Dia melewati apa yang dikiranya genangan air, ternyata mobilnya terjerembab ke dalam sebuah lubang sedalam 10 meter.

Ketika mobilnya diangkat keluar keesokan harinya, satu-satunya benda yang tetap kering adalah manuskrip tadi.

Sewaktu seorang editor mengambil manuskrip yang sudah selesai di kantor Anson, mobilnya tiba-tiba terbakar dan ternyata seluruh baut mesin mobilnya telah terlepas.

Jay Anson sendiri mengalami serangan jantung. Sedang putra dan temannya hampir terbunuh dalam sebuah kecelakaan mobil.

Keluarga Lutz kini hidup dan tinggal di daerah California dan berencana menulis sebuah buku lain tentang pengalaman mereka.

Rumah hantu yang mengerikan itu kini menjadi milik James dan Barbara Cromarty. Mereka mengatakan, tempat itu tidak berhantu.

Apapun yang terjadi, film The Amityville Horror tetap merupakan rekaman nyata dari peristiwa supranatural yang sungguh mencekam.

Produser Stuart Rosenberg berkomentar, dia tidak akan meneruskan proyek tersebut jika itu hanya sekadar film horor.

Dia menegaskan, “Reaksi pertama saya begitu melihat skenarionya, ini bukan film pilihan saya. Namun setelah membaca buku Jay Anson – ternyata ada suatu kebenaran di dalamnya.”

(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)

Artikel Terkait