Intisari-Online.com - Angkatan Laut Sri Langka pada 12 Juli 2017 lalu dikejutkan oleh sesosok hewan yang tampak terapung di lautan dan ketika dilakukan penyelidikan ternyata seekor gajah dewasa yang sedang berenang.
Tapi gajah yang sudah tampak kelelahan itu karena telah berenang sejauh 8 km dari daratan mulai timbul tenggelam dan berusaha keras mempertahankan belalainya agar selalu berada di atas air laut.
Para personel AL Sri Langka pun segera mengambil keputusan bahwa gajah yang sedang terapung-apung dan bermaksud menuju laguna di seberang daratan itu telah tersesat dan butuh pertolongan.
Satu kapal perang AL Sri Langka pun kemudian berlayar menuju lokasi gajah tapi para awak kapal justru menjadi kebingungan karena untuk mengangkat gajah ke geladak kapal perang jelas tidak mungkin.
Seandainya gajah itu bisa dimasukkan ke dalam geladak kapal perang pasti akan menimbulkan kekacauan karena gajah bersangkutan masih liar.
(Baca juga: Bukannya Digiring, 500 Gajah Afrika Ini Terpaksa Direlokasi ke Habitat Baru Menggunakan Helikopter)
Para personel AL Sri Langka akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan gajah adalah dengan cara menghelanya menggunakan tali dan selanjutnya ditarik menuju daratan.
Tapi untuk memasang tali kepada gajah raksasa yang tampak sedang kebingungan itu juga tidak mudah.
Apalagi para personel AL Sri Langka memang tidak pernah mendapatkan pelatihan untuk menyelamatkan gajah dalam laut.
Akhirnya personel AL Sri Langka mengambi keputusan berani, sejumlah penyelam kemudian terjun ke laut, menaiki punggung gajah dan kemudian memasang tali.
Kendati untuk menyelam ke dalam laut lalu memasang tali ke badan gajah bukan pekerjaan mudah, gajah itu akhirnya bisa dipasangi tali dan kemudian dihela menggunakan kapl perang menuju pantai.
(Baca juga: (Video) Kepanasan dan Terganggu Suara Berisik, Gajah Ini Mengamuk Hingga Membalikkan Sebuah Mobil)
Butuh waktu kurang lebih 12 jam untuk menghela gajah secara perlahan-lahan menuju pantai dan akhirnya gajah yang tampak kelelahan itu sukses mendarat serta berjalan menuju hutan.