Penulis
Intisari-Online.com – Alkisah, ada seorang Kaisar yang hebat. Ia memerintahkan untuk membangun sebuah istana yang indah yang memiliki banyak hal indah di dalamnya.
Di dalam istana tersebut ada aula, di mana semua dinding, penyegel, pintu, dan bahkan lantainya terbuat dari cermin.
Cerminnya begitu jelas dan halus sehingga pengunjung tidak langsung mengetahui bahwa ada cermin di depannya sehingga cerminnya benar-benar mencerminkan objeknya.
Apalagi dinding aula ini dibuat sedemikian rupa sehingga mereka menciptakan gema yang luar biasa.
Suatu ketika, seekor anjing berlari ke lorong dan terbelalak kaget di tengah lorong. Terlihat beberapa ekor anjing mengelilinginya dari semua sisi, dari atas, dan bawah.
Untuk berjaga-jaga, anjing itu memamerkan giginya dan semua refleksi meresponsnya dengan cara yang sama.
Karena takut, anjing itu dengan panik menyalak, sehingga menimbulkan gema yang meniru salakan anjing itu dan semakin kencang. Anjing itu menyalak lebih keras lagi dan gema itu terus berlanjut.
Anjing itu melompat dari satu sisi ke sisi yang lain, menggigit udara-pantulannya, yang juga melotot menggertakkan giginya.
Esok paginya, para penjaga menemukan anjing yang menyedihkan itu. Tak bernyawa dan dikelilingi oleh satu juta pantulan anjing tak bernyawa.
Tidak ada orang yang menyakiti anjing itu. Anjing itu mati karena berkelahi dengan pantulan dirinya sendiri.
Dunia tidak membawa kebaikan atau kejahatan dengan sendirinya. Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita adalah cerminan dari pikiran, perasaan, keinginan, dan tindakan kita sendiri.
Dunia adalah cermin besar bagi kita.