Find Us On Social Media :

Punya Judul Menyeramkan, Buku Ini Membawa Kisah yang Jauh Lebih Menyeramkan Bagi Keluarga Penulisnya

By Ade Sulaeman, Rabu, 12 Juli 2017 | 20:15 WIB

Buku Written in Blood

Sementara itu, keluarga Heinl segera mempersiapkan kopi lain buku itu, lalu mengirimkannya ke penerbit untuk dijilid dan disampul.

Tiba-tiba, saat itu mesin penerbit langsung rusak.

Pada hari yang lain, wartawan surat kabar Washington Post yang sedang bersiap mewawancarai pengarangnya, mendadak terserang penyakit usus buntu akut.

Wawancara gagal.

Tak dinyana, sang kolonel mendadak terjatuh di panggung ketika sedang menyampaikan pidatonya hingga tungkainya patah.

(Baca juga: Jadi Presiden Amerika dan Lahir di Tahun yang dapat Dibagi 20, ‘Kutukan Maut’ Siap Menyambut)

Kemudian, ketika berjalan-jalan di dekat rumahnya tiba-tiba seekor anjing menggigitnya hingga luka parah. Anjing itu menghilang begitu saja.

Tanda-tanda kutukan terus berlanjut, setidaknya ada dua peristiwa yang melibatkan angka 22.

Semasa hidupnya, Papa Doc menganggap angka ini sebagai angka bertuah.

Pada tanggal 5 Mei 1979, ketika keluarga Heinl sedang berlibur di St. Barthelemy Island dekat Haiti, tiba-tiba sang kolonel meninggal karena serangan jantung.

Janda sang kolonel itu pun bergumam, "Ada kepercayaan, semakin mendekati Haiti semakin kuat tulahnya."

(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)