Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah bank cabang pembantu di Rusia mendapat aksi yang mengejutkan dari seorang nasabahnya.
Pasalnya, nasabah itu datang ke bank dengan membawa dua penari wanita.
Tidak berapa lama, ia memutar lagu dan para penari itu pun menari dengan seronok. Bahkan mereka membuka pakaiannya!
Seakan belum cukup, para penari itu naik ke atas meja dan melanjutkan tariannya di sana.
Jelas saja aksi nasabah dan penarinya membuat kaget para karyawan bank dan juga nasabah lainnya.
(Baca juga: Gara-gara Mendengar Pidato Presiden Mereka, Warga Belarusia Pergi Bekerja dengan Telanjang. Kok, Bisa?)
Dilansir dari Daily Mail, aksi nasabah dan penari seronoknya terjadi pada Mei lalu di bank cabang pembantu Sberbank di Moskow.
Sberbank adalah salah satu bank terbesar di Rusia.
Nasabah yang tidak disebutkan namanya itu masuk ke dalam bank bersama dua perempuan.
Lalu, ia berkata bahwa ia ingin mengajari mereka bagaimana cara melayani kliennya.
Menurutnya, karyawan bank melayani nasabah tanpa kebaikan hati atau dengan cara yang dingin.
(Baca juga: Di Stasiun Kereta, Pria Ini Telanjang dan “Menggila” Sembari Menyemprot Polisi Menggunakan Pestisida)
“Aku ingin memperlihatkan bagaimana seharusnya Anda melayani para nasabah,” teriaknya.
Setelah itu ia menyetel musik dan kedua perempuan yang datang bersamanya mulai menari.
“Anda dapat ini dari saya yang hampir terkena gangguan urat syaraf. Beginilah harusnya melayani klien,” teriak nasabah tersebut.
“Aku berharap kalian akan mengingat momen ini”.
Menurut Oleg Vlasov, Kepala Humas Sberbank, peristiwa ini terjadi di kantor salah satu cabang Sberbank di Moskow pada Mei lalu.
(Baca juga: Dengan Bertelanjang Bulat, Wanita Ini Lancarkan Protes Kepada Manekin)
Masalah nasabah ini sudah diselesaikan bahkan sebelum ia beraksi di sana.
Selain itu, Sberbank juga telah melaporkan peristiwa ini ke polisi sebagai tindakan hooliganisma.
“Berdasarkan pasal 26 kerahasian bank, kami tidak dapat memberikan informasi apapun tentang nasabah, pekerjaannya, rekening atau depositonya,” kata Vlasov lagi.
Tidak dijelaskan apakah polisi mengambil tindakan apapun dengan menggunakan undang-undang hooliganisma.
Undang-undang yang sama pernah diterapkan untuk memenjarakan dua penyanyi Pussy Riot karena menyanyikan lagu berisi protes di sebuah katedral di Moskow.