Find Us On Social Media :

Bagaimana Cincin Kawin Bisa Jadi Simbol Pengikat Pernikahan? Ternyata Semuanya Berawal dari Anyaman Rumput

By Ade Sulaeman, Rabu, 5 Juli 2017 | 21:15 WIB

Mencari cincin yang hilang di pantai

Intisari-Online.com – Sekarang kita anggap cincin kawin sebagai sesuatu yang wajar.

Namun, sejak kapan janji sehidup semati itu diwujudkan dalam bentuk cincin mungkin kita belum tahu.

Tradisi memberi cincin kawin telah berjalan selama berabad-abad.

Rumput yang dianyam, kemungkinan yang pertama dipakai sebagai tanda ikatan perkawinan.

Anyaman rumput yang dibentuk melingkar itu kemudian diikatkan pada pergelangan tangan dan kaki kedua pengantin, sebagai simbol agar mereka tidak bisa melarikan diri.

(Baca juga: Misteri Cincin Terkutuk Bintang Film Bisu Rudolph Valentino yang Lekat dengan Kesialan)

Gelang dan rumput itu kemudian berganti dengan digunakannya kulit, tulang, batu, perak, dan emas.

Sebelum mengenal permata, sebagai penghiasnya.

Gelang dan anak panah paling disukai

Cincin pertunangan bermata berlian pertama kali digunakan menjelang abad ke-15, yaitu cincin pertunangan yang dibeirkan Pangeran Maximillian dari Austria untuk Mary dari Burgundy.

(Baca juga: Tangan Kanan atau Tangan Kiri? Dimanakah Seharusnya Kita Kenakan Cincin Kawin?)

Intan yang pertama kali ditemukan lebih dari 2.000 tahun yang lalu itu hingga kini dianggap sebagai batu penghias terbaik.