Find Us On Social Media :

Ingin Menterinya Lebih Produktif, Jokowi 'Tegur' Menteri Susi: Sus, Jangan Urusi Cantrang Terus

By Ade Sulaeman, Rabu, 5 Juli 2017 | 16:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Intisari-Online.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan para pelaku pasar modal dan jajaran menterinya untuk tak menguras tenaga serta pikiran untuk hal-hal yang tidak produktif.

Jokowi mencontohkan bahwa dirinya selalu mengingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk tak hanya fokus dalam kebijakan larangan penggunaan cantrang oleh nelayan.

Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Bela (trawl) dan pukat tarik yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

"Contohnya Menteri Susi saya sampaikan, Sus.. Jangan diterus-terusin yang urusan cantrang," kata Jokowi saat memberi arahan kepada pelaku pasar modal, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).

Menurut Jokowi, Susi seharusnya tidak hanya berkutat pada larangan penggunaan cantrang untuk menangkap ikan. Sebab, permasalahan yang sudah lama terjadi itu seharusnya dapat cepat terselesaikan.

(Baca juga: Anak Menteri Susi Yang Cantik Ini Akhirnya Memilih Indonesia Ketimbang AS Dan Swiss)

Jokowi menyarankan agar nelayan dapat dibimbing lebih baik lagi, contohnya dalam hal teknologi.

"Jangan terus kita terjebak dalam urusan cantrang yang sejak puluhan tahun tidak bisa diselesaikan. Bawa nelayan kita kepada hal-hal yang berkaitan teknologi, misalnya aqua culture. Saya punya keyakinan, kita mampu kok," kata Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta pelaku pasar modal untuk tidak terpengaruh dengan kondisi politik di Indonesia. Terlebih jika pelaku pasar modal terlibat dalam kegiatan politik.

Jokowi menginginkan pelaku pasar fokus mengembangkan pasar modal di Indonesia. Mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku khawatir jika pelaku pasar modal terjebak politik praktis dapat menyebabkan perekonomian Indonesia tertinggal dengan negara-negara lainnya.

Jokowi mencontohkan produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla Motors yang terus memproduksi kendaraan dan model baru tiap harinya.

"Saya sering sampaikan kepada menteri dan dirjen, bagaimana berbicara Tesla yang tiap hari selalu diubah dengan model baru mengenai mobil fantastic masa depan dan berpikir mengenai mengelola ruang angkasa untuk keperluan angkasa. Tapi kita masih ter-framing dengan hal-hal tidak produktif, habis sudah pikiran dan tenaga kita, habis," kata Jokowi.

(Kurnia Sari Aziza)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Presiden Jokowi: Sus, Jangan Diteruskan Urusan Cantrang...”.