Intisari-Online.com - Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kali mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, langkah yang cukup mengejutkan adalah tidur di kamar yang dahulu digunakan Bung Karno istirahat dan selama ini belum pernah ada pejabat yang berani tidur di kamar itu.
Rupanya Presiden Jokowi sedang melakukan tetirah atau niat untuk meneladani Bung Karno dalam memimpin bangsa dan negara RI.
(Baca juga: Selamat Ulang Tahun ke-56 Bapak Presiden Joko Widodo)
Cara hidup yang jelas-jelas ditiru Presiden Jokowi dari keteladanan Bung Karno yang juga Presiden pertama RI adalah pola hidup sangat sederhana dan antikorupsi.
Dalam buku autobiografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams, dikisahkan bahwa Bung Karno pernah sama sekali tidak punya uang sehingga untuk memberi teh manis kepada tamu yang sedang berkunjung ke rumah kontrakannya tidak mampu.
Bung Karno juga hanya memiliki satu stel pakaian yang selalu digunakan pada acara-acara resmi bahkan ketika jadi Presiden pun Bung Karno sering menggunakan pakaian yang dijahit sendiri oleh istrinya.
Jas yang sering dipakai Bung Karno sebagai tanda kebesaran dan identitas dirinya juga hanya satu dan setiap hari dicuci untuk kemudian besoknya dipakai lagi.
(Baca juga: Presiden Jokowi Mantan Pecinta Alam yang Memang Suka Blusukan Hingga Keblasuk-blasuk)
Intinya Bung Karno hanya menggunakan gajinya sendiri untuk kepentinagn pribadi dan keluarganya serta tabu menggunakan uang negara.
Semua cara hidup sederhana Bung Karno itulah yang berusaha keras diteladani oleh Presiden Jokowi.
Sebagai Presiden RI, Bung Karno selalu mencirikan diri dengan jas kebesarannya, jas kebanggaan yang dijahit sendiri oleh sang istri.
Demikian pula peci hitam yang dikenakan oleh Bung Karno.
Pelopor pengguna peci hitam hitam adalah Bung Karno sendiri dengan tujuan agar bangsa Indonesia memiliki identitas nasonal.
Jokowi juga berusaha meniru Bung Karno dalam hal berpakaian untuk mencerminkan kebanggaan dan etos kerja.
Yakni seragam hitam putih. Baju lengan panjang putih yang selalu digulung, celana panjang dan sepatu warna hitam berharga murah serta buatan dalam negeri.
Bila bangsa ini paham terhadap karakter dan sepak terjang Bung Karno adalah sangat mudah menebak langkah-langkah Presiden Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Bahkan keduanya juga memiliki keunikan, Bung Karno wafat pada 21 Juni, sedangkan Jokowi lahir pada 21 Juni pula.
Semangat pemimpin yang telah pergi memang layak dilanjutnya oleh pemimpin baru yang berusaha keras meneladani pola kepemimpinan yang telah pergi itu.