Find Us On Social Media :

Akibat Kelainan Genetika yang Langka, Pemuda Ini Terperangkap Dalam Tubuh Anak-Anak

By Ade Sulaeman, Selasa, 4 Juli 2017 | 11:00 WIB

Tomislav Jurcec

Intisari-Online.com – Kenalkan, Tomislav Jurcec dari Zagreb, Kroasia. Dilihat dari penampilan wajahnya, Tomislav terlihat seperti seorang anak berusia 13 tahunan.

Tetapi jangan salah ya, Tomislav sesungguhnya seorang pemuda yang telah berusia 23 tahun. Mengapa bisa demikian?

Rupanya Tomislav memiliki kelainan pada kelenjar di bawah otaknya. Padahal kelenjar itu merupakan pengontrol pertumbuhan dengan umur pada manusia.

Tomislav mengakui bahwa penampilannya yang terlihat lebih muda 10 tahun ada ketidakuntungannya.

Contohnya, ketika ia harus menunjukkan KTP saat akan membeli rokok dan minuman alkohol.

(Baca juga: Studi Genetika soal yang Terjadi setelah Kematian: Beberapa Gen Justru Hidup Lagi setelah Mati)

Karena itu, ia selalu memakai kacamata. Meskipun demikian, Tomislav juga punya banyak keuntungan dari keadaan tubuhnya.

Sebagai awalnya, penampilan kemudaan diri dan tubuhnya yang kecil, telah membantunya mendapat peran dalam pertunjukan Game of Thrones di HBO. Ia bekerja sebagai figuran Peter Dinklage dan dalam film Hero Corps Childs.

Tomislav mengakui bahwa ketika orang-orang yang seumuran dirinya sudah cemas akan kehidupan pernikahan dan membesarkan anak, ia memiliki 10 tahun kemudaannya untuk menjalani kehidupannya hingga puas.

Menurut temannya, Zvonimir, mereka bertemu kali pertama sekitar 10 tahun lalu. Bahkan ia melihat temannya itu masih saja muda untuk orang seumuran dirinya.

Awalnya ia tidak percaya kalau saat itu Tomislav berusia 13 tahun. Sebabnya, ia terlihat begitu muda dan suaranya seringkali terdengar seperti suara anak-anak.

(Baca juga: Dua Bayi Penderita Kanker Ini Sembuh Berkat Rekayasa Genetika Sel)

Bagi orang yang belum tahu tentang kondisi Tomislav, mereka suka melotot saat melihatnya merokok atau minum bir di bar.

“Bila kami minum bir atau minuman beralkohol, orang-orang menatap pada bartender seperti ingin mencekiknya. Mereka bilang: “Berani benar Anda memberi alkohol untuk anak-anak?’” cerita Zvonimir.

“Hal yang sama juga terjadi saat aku membeli rokok, namun aku tetap menemukan pengalaman  yang lucu. Aku suka menyebutnya sebagai ‘keterkejutan dan ketidakpercayaan,” kata Tomislav kepada The Telegraf.

Kalau sudah demikian maka ia akan menegakkan kepalanya, tersenyum, dan menyodorkan KTPnya. Maka pelayan toko pun cuma bisa berkata: “Ini rokoknya, terima kasih dan selamat tinggal.”