Penulis
Intisari-Online.com – Beberapa kapal tampaknya memang tertimpa nasib buruk.
Kapal Amazon diresmikan pada tahun 1861 di Spencer Island, Nova Scotia. Ketika baru 48 jam memimpin kapal itu, nakhoda kapal tiba-tiba meninggal.
(Baca juga:Ditengah Heboh Nuklir Korea Utara, India Malah Membangun Kapal Induk Tenaga Nuklir)
Dalam perjalanan perdananya, Amazon menabrak sebuah jala penangkap ikan yang meninggalkan goresan dalam di lambung kapal.
Ketika direparasi, kapal itu mengalami kebakaran mendadak di atas kapal.
Tidak lama kemudian, ketika penyeberangannya yang ketiga di samudera Atlantik, Amazon bertabrakan dengan kapal lain.
Akhirnya, pada tahun 1867, kapal itu karam di pantai Newfoundland dan ditinggalkan begitu saja.
Namun, kapal itu untuk kali terakhir beradu dengan nasib. Kapal itu diangkat keluar dan direparasi sebuah perusahaan Amerika yang kemudian berlayar ke selatan untuk dijual.
Kapal itu dibeli pada tahun 1872 oleh Kapten Benjamin S. Briggs yang memasangkan layar dan berlayar menuju kepulauan Mediterania bersama keluarganya, hanya sekarang namanya itu berganti menjadi Mary Celeste!
Pada 3 Desember 1872, awak kapal Dei Gratia, yang berlayar dari New York menuju Gibraltar, menemukan kapal Mary Celeste mengapung tanpa awak di sekitar 600 mil bagian barat Portugal.
Kapal itu dalam kondisi baik. Layarnya sudah terpasang dengan kargo berupa 1.700 barel minuman beralkohol yang tak tersentuh (kecuali satu barel yang telah dibuka), sarapan pagi yang kelihatannya ditinggalkan separuh jalan, dan seluruh harta milik awak kapal masih ada di sana.
Namun, kapten Benyamin S. Briggs, isterinya, putrinya, dan awak kapal yang terdiri dari tujuh orang menghilang begitu saja.
Beberapa versi kisah itu menuturkan, sekoci penyelamat kapal hilang, sementara yang lain mengatakan sekoci itu masih ada.
Semua yang hilang berupa kronometer kapal, sextant kapal, dan dokumen barang.
Tidak ada tanda terjadinya perkelahian, kekerasan, badai topan, atau jenis gangguan lainnya.
Catatan terakhir dalam buku log kapal ditulis pada tanggal 24 November dan tidak ada petunjuk tentang adanya masalah.
Jika kapal itu ditinggalkan awaknya segera setelah berangkat, berarti Mary Celeste telah terapung-apung selama satu setengah minggu.
Namun menurut awak kapal Dei Gratia, hal itu tidak mungkin mengingat posisi kapal dan cara berlayar telah ditentukan.
(Baca juga:KISAH MISTERI : Kapal Hantu Ivan Vassili yang Membuat Awak Kapalnya Bunuh Diri)
Seseorang atau sesuatu harus bekerja di kapal itu selama paling tidak beberapa hari setelah penulisan buku log terakhir kalinya.
Nasib para awak kapal Mary Celeste tetap tinggal misteri.
Sampai kini.
(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)