Penulis
Intisari-Online.com – Kapal ternama, Scharnhorst sudah tertimpa nasib buruk sejak saat peluncurannya.
Namun, beberapa awak kapal meragukan hal-hal yang menyatakannya sebagai kapal yang terkutuk, pembawa sial sejak hari diluncurkan atau bahkan sebelumnya.
Kapal perang berbobot 26.000 ton itu bernama Scharnhorst, yang diluncurkan bulan Oktober 1936 sebagai kebanggaan kaum Nazi Jerman.
(Baca juga: Misteri Cincin Terkutuk Bintang Film Bisu Rudolph Valentino yang Lekat dengan Kesialan)
Kapal itu seharusnya memiliki karier yang panjang dan berhasil, namun sejak awal sudah ada tanda-tanda nyata bahwa semuanya tidak akan berjalan dengan baik.
Sebelum kapal itu selesai dibangun, kapal itu terguling ke samping hingga mengakibatkan 60 pekerja kapal meninggal dan mencederai lebih dari 100 orang.
Diperlukan waktu selama tiga bulan untuk mengembalikannya ke posisi semula. Para pekerja dipaksa menyelesaikan kapal perang itu karena rumor telah beredar luas bahwa kapal itu telah dikutuk.
Kelak peristiwa yang terjadi semakin memperbesar rumor tersebut.
(Baca juga: Misteri Kematian Grigori Rasputin yang Tewas Diracun Sianida dan Kutukannya terhadap Rusia)
Ketika tiba saatnya diluncurkan, Hitler, Goering, Himmler, dan banyak petinggi Nazi hadir di sana.
Sayangnya, kapal Scharnhorst sudah menghilang karena meluncur sendiri malam sebelumnya.
Dalam perjalanannya, dua kapal barang telah ditabraknya ketika melalui saluran kanal tersebut.
Dua alat penembak kapal Scharnhorst yang sangat ampuh pertama kali digunakan ketika mengebom kota Danzig di tahun 1939 tanpa hasil memuaskan.
Selama serangan itu salah satu senjata tersebut meledak, membunuh sembilan pria dan merusakkan pasokan udara bagi salah satu menara meriam itu, sehingga 12 penembaknya mati tercekik.
(Baca juga: Misteri Kutukan Kapal Pesiar Adolf Hitler)
Setahun kemudian, ketika mengebom kota Oslo, kapal Scharnhorst tertembak. Kehancuran yang diakibatkannya melebihi seluruh tembakan gabungan armada Jerman.
Kebakaran menyebar di lebih dari 30 tempat dan kapal itu harus ditarik keluar dari medan pertempuran.
Ketika dibawa pulang untuk direparasi, kapal itu harus disembunyikan dari kapal pengebom Inggris pada siang hari dan bergerak pada malam hari.
Akhirnya kapal itu tiba di pelabuhan sungai Elbe yang aman, namun tak lama kemudian tertimpa masalah kembali. Tanpa diketahui Scharnhorst, kapal SS Bremen ada di depan mata.
Kapal itu merupakan salah satu kapal terbesar di dunia dan kebanggaan Jerman. Bunyi alarm terlambat dibunyikan dan beberapa detik kemudian kapal perang itu menubruk kapal tersebut.
Tatkala pesawat udara Inggris mengebomnya, kapal Bremen pun tenggelam dan terdampar dalam lumpur, hancur berkeping-keping.
Setelah direparasi, Scharnhorst dikirim ke utara pada tahun 1943 untuk menelusuri pantai Norwegia dalam perjalanannya menuju ke Russia.
Ketika dalam perjalanan ke sana, kapal itu melewati kapal patroli Inggris yang terapung di tengah perairan karena mesinnya rusak.
Ketika kapal perang itu melampaui batas cakrawala dengan aman, kapal patroli itu memberi peringatan lewat radio.
Beberapa kapal perang Inggris segera berlayar ke wilayah itu dan menemukan kapal perang Jerman itu, namun Scharnhorst berhasil menghindari kapal pengejar yang lebih lambat itu setelah pertempuran singkat.
Salah satu kapal pengejar berhasil melihat Scharnhorst dari jarak sekitar 16.000 yard dan komandan kapal memutuskan menembak terakhir kalinya.
Menyadari bahwa kapal Scharnhorst berupaya menghindari penembakan yang bertubi-tubi, dia hanya menduga-duga ke arah mana tujuannya lalu memerintahkan untuk menembak kembali.
Terbiasa dengan kutukan yang melekat, Scharnhorst segera berbalik menyusuri jalur yang lapang dari kapal perang Inggris itu.
Cahaya api berkobar di atas dek kapal dan dalam hitungan menit kapal Jerman itu tenggelam ke dasar lautan beserta sebagian besar awak kapalnya.
Hanya 36 orang yang bertahan hidup dari jumlah total 1900 orang.
Bertahun-tahun kemudian ditemukan, dua di antara awak kapal berhasil mencapai kepulauan kecil, di mana mereka mencoba membuat penahan angin.
Namun hantu kapal Scharnhorst terus mengejar mereka. Bukti menunjukkan, mereka berdua tewas ketika alat pemanas dalam keadaan darurat tiba-tiba meledak.
(Seperti pernah dimuat di Buku Curses & Jinxes Ratapan Arwah – Intisari)