Find Us On Social Media :

Punya Kelainan, Gadis Ini Harus Menunggu Selama 18 Tahun Untuk Bisa Pakai Sepatu Untuk Pertama Kalinya

By Ade Sulaeman, Rabu, 21 Juni 2017 | 18:00 WIB

Akhirnya Kaur bisa memakai sepatu untuk pertama kalinya

Intisari-Online.com - Rajwant Kaur (18 tahun) berasal dari desa di India utara. Ia tidak mampu berjalan karena satu kakinya tidak terbentuk dan lebih pendek daripada kaki lainnya.

Dilansir dari dailymail.co.uk, salah satu kaki remaja perempuan ini hanya sepanjang 6,35 cm. Dokter menyebut kasus Kaur ini dengan Club foot”.

(Baca juga: Seorang Ibu Hamil Berkukuh Pertahankan Janinnya yang Alami Kelainan, Penduduk Kota Pun Bersatu)

Sebenarnya ada cara yang bisa menyembuhkan kaki Kaur, hanya saja keluarganya tidak mampu membayar perawatan tersebut.

Ayah Kaur, Shinghara Sight (46), hanyalah seorang pekerja yang berpenghasilan 2,4 pounds (Rp40.000) per hari.

Melihat hal itu, seorang ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Mata Kaushalya, Patiala, Dr. Rattan Lal Mittal (80), bersedia melakukan operasi pada kaki Kaur secara gratis.

“Rasanya sangat senang pada akhirnya saya bisa di operasi,” ucap Kaur.

(Baca juga: Tidak Menyukai Musik Menunjukkan Seseorang Punya Kelainan)

Sebelum operasi, Kaur hanya bisa mengandalkan kedua orangtua dan kelima saudara kandungnya, yang terlahir tanpa cacat, membantunya mengerjakan tugas sehari-hari.

Nah, sekarang Kaur sudah bisa melakukan berbagai hal sendiri.

Dalam operasi Dr. Mittal menyingkirkan deformitas kaki dan jari Kaur. Sebab ia hanya memiliki delapan jari kaki. Tujuh dapat terlihat, sementara satunya berada di dalam kulit.

Setelah operasi, Kaur harus menjalani waktu berbulan-bulan untuk sesi fisioterapi. Nah, awal bulan ini, ia akhirnya bisa memakai sepatu untuk pertama kalinya.

“Akhirnya saya bisa mengenakan sepatu seperti remaja perempuan lainnya. operasi ini telah membuat mimpi saja menjadi kenyataan,” ucap Kaur.

Ibu Kaur juga tidak dapat menyembunyikan kebahagiannya. “Berterima kasih sepanjang hidup saya rasanya tidak cukup untuk membayar kerja keras Dr. Mittal.”