Find Us On Social Media :

Keajaiban Feeling Membawah Dedeh Nuriyati dari Seorang Bidan Keliling Hingga Punya Rumah Sakit Bersalin

By Ade Sulaeman, Selasa, 20 Juni 2017 | 21:00 WIB

RS Bhakti Asih

Itu sebabnya, ketika izin rumah bersalin turun, mengibarkan bendera Bhakti Asih - maknanya kira-kira berbakti dengan penuh kasih sayang - Dedeh tetap lebih suka menggunakan papan nama yang lama, praktik "Bidan Dedeh".

"Saya minder memakai nama rumah bersalin. Kayaknya terlalu prestisius, gitu."

Kerendahan hati Dedeh berubah jadi haru, karena rumah bersalinnya ternyata dianggap pantas menyandang nama "rumah sakit".

Perempuan yang masih ngemong anaknya di tempat praktik ini (karena memang dia masih tinggal di sana) tak habis pikir, yang berkunjung ke tempat praktiknya ternyata bukan hanya kaum hawa yang hendak melancarkan proses persalinan, tapi juga bapak-bapak dan orang tidak hamil yang sakit flu, pilek, batuk-batuk dan penyakit- penyakit ringan lainnya.

"Mereka percaya pada saya, jadi meski berat, terpaksa saya layani. Saya 'kan pernah juga sekolah keperawatan. Meski lama-lama enggak enak juga, karena saya bukan dokter," imbuh Dedeh.

la merasa, pengabdian, kesabaran dan ketulusannya selama ini tidak sia-sia, karena mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sejak itu pula, semangatnya untuk memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar praktik bidan kian menggelora.

Tahun 1987, Dedeh meningkatkan status tempat praktiknya menjadi "rumah bersalin plus", yang memiliki fasilitas klinik bersalin, dokter spesialis, laboratorium, dan layanan medis 24 jam.

Setelah itu, tahun 1993, kapasitas ranjang ditambah dari 15 menjadi 25, plus tambahan fasilitas pemeriksaan fisioterapi dan radiologi.

Hati Dedeh kian berbunga-bunga lantaran dua tahun kemudian, Bhakti Asih terpilih sebagai Rumah Sakit Swasta Terbaik se-Kota Tangerang dan Juara I Lomba Rumah Sakit Swasta Tingkat Jawa Barat, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional.

Kini, di usianya yang menginjak 26 tahun, Bhakti Asih masih terus memoles diri. Perlahan tapi pasti, luas lahannya sudah mencapai 3.500 m2 (plus tambahan 1.500 - 5.000 m2 lahan siap bangun yang sudah dibebaskan), menyediakan sekitar 80 tempat tidur, mempekerjakan 250 karyawan dan 50 orang dokter!

Keajaiban feeling

Padahal tak pernah terlintas di benak Dedeh, kelak dia bakal mempunyai rumah sakit megah berlantai tiga di bilangan Ciledug, jauh dari kampung halamannya. Semuanya dianggap Dedeh sebagai berkah pengabdian, termasuk keberuntungan yang diperolehnya secara finansial.