Berat Jodoh? Bisa Jadi karena Mentereng dalam Hal Ini

Moh Habib Asyhad

Penulis

Jodoh Sesuai dengan Kita

Intisari-Online.com – Bicara jodoh tentu amat menarik. Apalagi dijumpai kenyataan ada orang yang enteng jodoh dan berat jodoh.

Bagaimana bisa terjadi, adakah cara agar enteng jodoh? Lalu adakah penangkal bagi yang berat jodoh? Berikut paparan beberapa paranormal yang menggeluti soal ini.

Jodoh bagi kebanyakan orang masih tetap menyimpan teka-teki.

(Baca juga:Waspadalah! Jangan Pindah Rumah Pas Hari Nahas agar Tak Berat Jodoh)

Ada yang secara gampang menemukan calon pendamping lantaran iseng membantu mengambilkan saputangan yang tercecer, seperti dalam cerita klasik.

Ada pula yang harus jatuh-bangun dulu, berjuang sana-sini. Ada lagi yang terpaksa gigit jari lantaran jodoh tak kunjung datang kendati seribu satu usaha digeluti tanpa henti.

Kalau begini, kita baru sadar jodoh sungguh bukan hitungan matematika yang eksak. Sarat muatan misteri.

Pertanyaan menggelitik yang muncul kemudian, di mana letak misterinya? K.H. S. Jasin Assiry (56), konsultan jodoh asal Jakarta melihat, watak sebagai faktor penting.

"Watak akan menentukan cara berpikir, cara mengungkapkan diri," katanya.

Senada dengan Jasin, paranormal dan juga konsultan jodoh asal Bekasi, Ny. Indah Sp berpendapat sifat pribadi akan mempengaruhi cepat tidaknya perburuan pendamping hidup.

"Kunci jodoh ada pada sifat," jelasnya.

Meneropong lewat aura

Lantaran sifat mendominasi sisi perjodohan, kedua paranormal ini berharap mereka yang mempunyai perilaku yang menghambat pergaulan sebaiknya mawas diri.

Misalnya saja orang yang sifatnya terlalu kaku agar berani lebih terbuka. Watak keras pun ada baiknya disingkirkan. Semua ini bisa membuka peluang "turunnya" jodoh.

(Baca juga:Selama Berkuasa, Pak Harto Punya 2.000 Pusaka dan 200 Paranormal untuk Membentengi Kekuasaannya)

Bagi Jasin ciri-ciri fisik seperti tahi lalat atau cacat tubuh tak berpengaruh pada mudah tidaknya mendapatkan jodoh. la berani bilang begitu lantaran punya pengalaman dalam soal ini.

"Waktu itu seorang gadis cacat fisik datang kemari meminta saya untuk meramal. Saya bilang, Mbak tidak akan lama lagi dapat jodoh. Percaya atau tidak, dua bulan kemudian dia telepon saya kalau sudah dapat gandengan dan tak lama kemudian menikah. Gara-garanya sepele, mengambilkan saputangan seorang pria yang jatuh. Lalu mereka pun berkenalan," papar Jasin.

Perjodohan gadis cacat fisik itu dilihat Jasin yang juga pelukis paranormal ini, melalui aura (sinar tak kasat mata yang melingkupi tubuh manusia).

Sinar yang merupakan paduan warna ini memancar sebagai cerminan watak manusia.

"Kisaran warnanya mulai dari putih hingga hitam. Sinar putih biasanya muncul dari orang yang baik dan lurus hidupnya, sedangkan warna hitam timbul dari mereka yang bersifat jahat," katanya.

Sinar ini pun tidak permanen. Bila cara berpikirnya berubah akan terbentuk aura baru. "Sekarang berwarna hijau, satu jam lagi belum tentu hijau," kata Jasin.

Perubahan ini membuat hubungan yang sebelumnya harmonis menjadi tidak lagi cocok. Contohnya adalah orang yang sudah berpacaran lama. Pada masa-masa awal mereka kelihatan harmonis.

Namun ketika pemikiran ataupun harapan baru muncul, kesepakatan lama bisa buyar. Ketidakharmonisan itu, menurut Jasin, karena aura baru sudah tidak lagi tune in.

Lepas dari itu ada aura yang dari lahirnya memang tidak bisa tune in dengan pasangan mana pun. Penyebabnya bisa sejak terbentuknya jabang bayi dalam kandungan.

(Baca juga:Kita Semua Memiliki Ilmu Sihir di Dalam Diri)

Misalnya, lantaran orang yang punya keinginan anak lelaki, tapi ternyata yang lahir perempuan. Akibatnya, setelah besar ia bakal nggak bisa tune in dengan laki-laki.

Menurut Jasin, sinar aura memang mempengaruhi perjodohan. Misalnya ada seorang wanita yang secara lahiriah cantik, dan harta tercukupi.

Kalau cuma berpatokan pada kedua hal itu, ia percaya laki-laki mana pun tak akan menampik. Tapi kenyataannya, ia tetap sendirian.

Padahal keinginan untuk menemukan pendamping hidup amat besar, sampai disertai usaha macam-macam ke "orang pintar".

Ketika kemudian si gadis berkonsultasi dengan Jasin, terlihat bahwa aura yang mengelilingi tubuhnya berwarna lembayung.

Dengan berat hati ia mengatakan kepada gadis itu bahwa ia tidak berjodoh. "Berdasar pengalaman saya, walaupun ke mana-mana ia tak akan dapat, orang lain tidak tertarik," papar Jasin.

Berat jodoh dan tidak berjodoh

Jusuf Bingo, konsultan jodoh yang bertempat tinggal di Surabaya, melihat 4 hal yang membuat orang tidak bisa menikah.

Keempatnya adalah bawaan lahir cacat fisik dan mental, terkena black magic, ulah sendiri, dan panggilan.

Tapi Jusuf Bingo mampu membuat penangkalnya. Misalnya untuk orang yang berat jodoh akibat guna-guna atau black magic, bisa ditangkal dengan keramas menggunakan air rebusan umbi akar ripang, air got, daun sirih.

Begitu pun Jasin yang juga mensinyalir adanya orang yang berat jodoh karena kena guna-guna oleh orang lain.

Mereka memberikan aura lain sehingga yang terpancar adalah aura baru yang tidak akan tune ini bila didekati orang.

"Kalau ini terjadi saya akan memberikan penangkal. Bisa berupa kayu, perak, atau apa saja sehingga akan timbul aura baru. Aura ini akan mendobrak pagar, sehingga aura hasil guna-guna itu akan hancur dengan sendirinya."

(Baca juga:Pelet Bisa Bikin Lengket, Semakin Lama Ditahan Kegelisahannya Semakin Menjadi)

Sementara berat jodoh karena ulah sendiri muncul lantaran suka menjelek-jelekkan orang lain.

"Penanggulangannya dengan meminta ampunan kepada-Nya dan orang tua yang anaknya suka dijelek-jelekkan itu," kata Bingo.

Makanya, paranormal ini berharap agar orang jangan mencela orang lain dengan mengatakan bermacam kekurangan, misalnya kelemon (terlalu gemuk), kekurusan, dsb.

Menurutnya, ada tanda-tanda tertentu yang membuat orang tak berjodoh, yakni mereka yang punya toh (noda hitam pada kulit) di perut dan andeng-andeng di lipatan paha.

Namun ini pun bisa ditangkal dengan memakai batu-batu tertentu setelah disesuaikan dengan jam, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang bersangkutan.

Dalam perjodohan, Jasin percaya ada dua golongan orang. Mereka yang berat jodoh dan mereka yang tidak berjodoh.

Berat jodoh adalah istilah untuk menyebut seseorang yang sampai jangka waktu tertentu belum mendapatkan jodoh. Misalnya saja sampai umur 27 untuk wanita dan umur 36 untuk pria.

(Baca juga:Sempat Kumpulkan Uang Hingga Rp1 Miliyar, Seperti Apa Nasib Ponari Sang Dukun Cilik Kini??

Setelah masa itu lewat dia akan menemukan jodohnya. Bisa jadi ia telah berkali-kali pacaran dan baru yang terakhir jadi.

Sementara yang dikategorikan tidak berjodoh, seumur-umur tidak mendapatkan pasangan hidup. Ini antara lain dicirikan dengan aura yang berwarna lembayung.

Kalau seseorang termasuk golongan yang kedua, Jasin cuma bisa memberikan nasihat agar menerima kenyataan itu dan lebih banyak bersabar.

Namun diingatkannya kasus ini termasuk jarang. Dari seratus orang, paling-paling hanya 5.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1996, dengan judul asli Berat Jodoh Karena Aura)

Artikel Terkait