Penulis
Intisari-Online.com -Turki yang secara geografis negaranya berada pada posisi setengah Eropa dan setengah Timur Tengah sebenarnya tidak begitu tertarik untuk terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Sebagai negara anggota NATO di Eropa dan posisinya berada di front terdepan dan harus selalu siaga untuk menghadapi gempuran dari Rusia, militer Turki memang selalu ditingkatkan kemampuannya.
(Baca juga:Jika Terjadi Perang, Siapa yang Menang? Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Arab Saudi Vs Qatar)
Hingga saat ini kekuatan militer Turki merupakan yang terbesar di kawasan Timur Tengah dan negara-negara Eropa lainnya.
Pasukan tempur yang dimiliki Turki lebih dari 500 ribu orang, tanknya berjumlah lebih 2.400 unit, dan total pesawat tempur yang dimiliki sebanyak 1.018 unit.
Tapi karena merupakan negara anggota NATO, militer Turki lebih tertarik untuk membela kepentingan negara-negara anggota NATO dan juga AS.
Turki juga mendukung perang melawan terorisme yang dimotori oleh AS dan sama-sama memiliki pangkalan militer di Qatar.
Oleh karena itu Turki langsung bereaksi membantu Qatar ketika negara kecil di semenanjung Teluk Persia itu diblokade secara ekonomi oleh Negara-negara Koalisi Islam antiterorisme yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Ketegangan yang dipicu masalah diplomatik di Qatar rupanya berkembang ke arah konflik militer karena Turki dan AS juga telah menyiagakan kekuatan tempurnya untuk membantu Qatar.
Namun dalam hal ini Turki yang paling banyak memiliki kekuatan tempur, khususnya kekuatan udaranya, justru sangat tertarik telibat dalam konflk di Timur Tengah.
Turki yang tidak lama lagi akan memiliki sebanyak 150 unit jet tempur siluman paling mutakhir F-35 Lightning II, rupanya sedang membuka front baru di Timur Tengah untuk menjadi kekuatan tempur yang sulit ditandingi negara-negara Arab.
(Baca juga:Lima Jet Tempur Super Canggih Inilah yang Menjadi Andalan Turki dan Negara-Negara Timur Tengah)
Apalagi kekuatan udara Turki nantinya akan bergabung dengan kekuatan udara AS dan Qatar, tiga kekuatan udara yang semuanya berpangkalan di Qatar dan diperkuat oleh F-35, F-22 Raptor dan F-15 SA yang baru saja dibeli Qatar, jelas akan menjadi kekuatan udara yang sulit ditandingi di kawasan Timur Tengah.
Pasalnya kekuatan udara suatu negara jika diperkuat oleh jet-jet tempur canggih meskipun jumlahnya lebih sedikit akan memiliki keunggulan udara dibandingkan negara-negara yang memiliki lebih banyak pesawat tempur tapi secara teknologi sudah ketinggalan.