Find Us On Social Media :

Inilah Bos Terbaik Seantero Balkan, Ia Memberi Hadiah Liburan yang Eksotis untuk Karyawannya

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 18 Juni 2017 | 06:00 WIB

Bos terbaik seantero Balkan

Intisari-Online.comRadomir Novakovic Cakan memang seorang bos yang luar biasa. Pengusaha dari Montenegro itu dijuluki sebagai “The Best Boss in the Balkans” dan juga “Brother” oleh para karyawannya.

Sebabnya, pemilik toko “Cakan Sport” itu sangat murah hati kepada karyawannya. Ia memberikan liburan yang eksotis dan mobil gratis kepada karyawannya. Hebat, kan!

Sekadar tahu, Cakan Sport adalah jaringan toko keperluan olahraga yang terbesar di Montenegro.

(Baca juga: Bos Ini Patut Dicontoh, Ia Menghadiahi Karyawannya Liburan Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja)

Pernah seorang wartawan menanyakan mengapa karyawannya memanggil dirinya dengan sebutan “Brother” atau Abang. Radomir pun menjawab bahwa “Abang selalu saling membantu satu sama lain”.

Radomir yang baru-baru ini masuk ke dunia politik, selama bertahun-tahun menjadi berita utama di berbagai media di negara-negara Balkan.

Bukan karena kesuksesannya dalam bisnis, tetapi karena kemurahatian kepada karyawan yang setia dan bekerja keras, serta kedekatannya kepada mereka.

Pengusaha itu memiliki kepercayaan bahwa perusahaannya hanya dapat berkembang bila ia dapat membuat karyawannya gembira. Karenanya, ia memberikan hadiah yang luar biasa bagi karyawan terbaiknya itu.

Kejutan pertama Radomir pada karyawannya dimulai pada 2012. Ia menawarkan kepada 4 karyawannya berupa 4 mobil baru: 2 VW Golf 6 dan 2 VW Polo lengkap dengan asuransinya.

Keempat karyawan itu merupakan karyawan terlama dan pekerja keras di Cakan Sport sejak perusahan itu berdiri. Dengan hadiah itu, keempat karyawannya tidak perlu lagi bersusah payah untuk pergi bekerja.

Bisa dibayangkan betapa kagetnya karyawan yang menerima hadiah mobil tersebut. “Ketika kami melihat mobil itu, kami tidak mampu berbicara,” cerita Danijela Ro?enovi?.

“Ketika bos berkata: ‘Ini ada sebuah hadiah untukmu’, aku pikir itu tidak nyata, ini tidak mungkin terjadi pada kami”.