Penulis
Intisari-Online.com- Pernahkah Anda berpikir tentang perbandingan makanan penjara Indonesia dan Australia?
Bagi Indonesia, dalam anggaran APBN seperti yang tertulis di laman Kilas Berita Perundang-undangan di situs Kemenkumham.go.id, setiap narapidana dijatah Rp15 ribu per hari untuk 3 kali makan.
Berarti dalam sekali makan, menu itu hanya senilai Rp5 ribu.
"Setiap narapidana ini mendapat jatah makan Rp 15 ribu untuk tiga kali makan (pagi, siang dan sore) terdiri dari nasi, sayur-sayuran dan sejenisnya," ujar Direktur Dirjen Pas Kemenkum HAM, Sri Puguh Budiati di Lapas Sukamiskin, Minggu (22/7/2018) dilansir dari TribunJabar.id
Biasanya menurut para narapidana, menu makanan bervariasi meski rasanya cenderung hambar dan tidak enak.
Mulai dari bubur kacang hijau dan ubi rebus untuk sarapan, makan berat dengan nasi dan sayur serta lauk yang berganti-ganti.
Jenis lauknya berkisar antara tahu, tempe, ikan asin, telur asin, dan telur rebus.
Kadang dalam sebulan dua atau tiga kali narapidana mendapat jatah daging.
Baca Juga : 5 Mitos Seputar Menurunkan Berat Badan ini Jangan Mudah Kita Percaya
Koki yang bertugas memasak makanan penjara ini juga narapidana sendiri.
Rasanya? Menurut banyak narapidana rasa masakan di penjara hambar, tidak ada rasa.
Beberapa rumah tahanan menyediakan kantin di dalamnya.
Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Pesawat Lion Air JT 610 Lebih Beruntung Dibanding Malaysia Airlines MH 370
Kantin di penjara menjual beberapa variasi makanan dengan rasa yang lebih enak dari makanan jatah.
Namun, harganya cukup mahal.
Hanya napi yang memang punya uang berlebih saja biasanya yang jajan di kantin.
Selebihnya, jika ingin makan enak, mereka harus menunggu kiriman makanan dari keluarga yang datang menjenguk.
Baca Juga : Wanita Cantik ini Ceritakan, 'Kehidupan Malamnya' Membuatnya Stroke di Usia 20-an
Sementara narapidana Indonesia harus menerima menu tersebut, narapidana di Australia justru ketagihan Indomie yang notabene berasal dari Indonesia!
Ternyata, makanan cepat saji buatan Indonesia itu diketahui menjadi makanan favorit di penjara-penjara Australia.
Dilansir dari Sajian Sedap yang mengutip Daily Mail, Pemerintah Australia menghabiskan dana lebih dari setengah juta dolar untuk membeli Indomie bagi narapidana.
Baca Juga : 66 Tahun Bertakhta, Ratu Elizabeth II Tak Pernah Lakukan Aktivitas Harian Ini Seumur Hidupnya
Jumlah tersebut setara dengan Rp5.616.732.061 dengan kurs perbandingan 1 dolar Australia = 10.729,32 rupiah.
Lima miliar lebih untuk membeli persediaan Indomie dua tahun.
Pihak pengelola lapas mengungkapkan bahwa mie instan tidak diberikan secara cuma-cuma.
Ada sistem reward di mana narapidana yang telah bekerja mendapatkan token yang bisa ditukar dengan makanan yang mereka inginkan.
Kebijaksanaan lapas ini juga sekaligus menyelamatkan keuangan karena anggaran konsumsi bisa ditekan dan jadi lebih hemat.
Ya, satu Indomie yang bernilai sekitar setengah dolar Australia itu menjadi makanan termurah yang digemari di negeri Kanguru tersebut.
Baca Juga : Anggita Sari Bantah Berhubungan Intim di Penjara: Rupanya Ruangan Khusus Itu Memang Tersedia dalam Penjara!