Find Us On Social Media :

FOTO: Inilah Jalan Tol Fungsional yang Akan Membawa Anda dari Jakarta ke Surabaya Secara 'Gratis'

By Agus Surono, Rabu, 14 Juni 2017 | 15:30 WIB

Pengerjaan salah satu ruas jalan tol Semarang - Solo.

Intisari-Online.com - Mimpi jalan tol trans-Jawa mendekati kenyataan. Menyambut Lebaran 2017 ini, jalan tol itu mulai difungsikan meski belum 100 persen rampung.

Oleh karena itu masih disebut sebagai jalan tol fungsional. Dalam akun Facebooknya, salah seorang staf Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo berbagi informasi kondisi jalan tol fungsional itu.

Ada tujuh hal yang harus diperhatikan oleh pengguna jalan tol fungsional ini.

(Baca juga: Catat! Mulai dari Jalan Tol Hingga Kantor Polisi, Inilah Daftar Nomor Telepon Penting Selama Mudik Lebaran 2017)

Pertama harus diingat, jalan tol fungsional bukanlah jalan tol yang sudah resmi beroperasi, yang untuk menggunakannya kita harus membayar dengan biaya tertentu. Ini bisa Anda gunakan secara cuma-cuma alias gratis.

Kedua, jalan tol fungsional ini sifatnya adalah alternatif. Bukan jalan yang utama. Namanya juga alternatif, ia akan dioperasikan sebagai alternatif untuk mengurangi beban di jalan-jalan utama yang melonjak tajam selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2017 ini.

Ketiga, jalan tol fungsional ini punya keterbatasan-keterbatasan. Jika Anda melanggar batasan-batasan itu, ada risiko besar. Bisa celaka atau mencelakakan orang lain. Jika terjadi kecelakaan, efeknya bisa panjang. Maka, selalu ikuti aturan dan rambu-rambu yang ada dengan ketat.

Keempat, kondisi jalan tol fungsional ini sifatnya darurat. Tempat istirahat darurat, rambu-rambunya darurat, penerangan darurat. Sebagian besar adalah darurat. Darurat, tapi dalam batas aman untuk digunakan.

Syaratnya ikuti rambu dan petunjuk yang ada tadi. Jadi, dalam kondisi darurat itulah kita akan berbagi penggunaannya secara bersama-sama. Maka, gunakanlah sebaik-baiknya. Anda tak perlu merawatnya, tetapi yang lebih penting, Anda tak boleh merusaknya.

Kelima, toleransi antarpengguna jalan adalah utama. Sekali lagi, ini bukan kondisi ideal, tetapi difungsikan untuk mengurangi beban di jalanan utama. Maka, jika Anda tidak toleran, ada risiko untuk merusak kebahagiaan jutaan pemudik lainnya.

Langsung maupun tidak langsung. Buang sampah di jalanan, adalah cermin intoleransi. Kebersihan di dalam mobil Anda mengganggu dan merusak kebahagiaan orang yang juga menggunakan jalan yang sama.

(Baca juga: Sekian Lama Berdiri Gagah di Tengah Jalan Tol, Rumah Mewah Milik Juragan Warteg Itu Akhirnya Dibongkar Juga)