Penulis
Intisari-Online.com - Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu baik bagi pria atau wanita di Amerika Serikat, dan bisa jadi merupakan penyakit paling berbahaya juga di dunia.
Di Indonesia sendiri sudah begitu banyak angka kematian yang disebabkan oleh serangan jantung.
Banyak pula tokoh yang meninggal dunia karena penyakit ini. Misalnya saja George Taka, aktor yang meninggal dunia karena serangan jantung pada Kamis (1/11/2018) sore.
Penyakit jantung biasanya dipengaruhi oleh tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, kelebihan berat badan, dan kurangnya olahraga.
Baca Juga : Atasi Infeksi Sinus dalam 20 Detik dengan Metode Mudah dan Sederhana Ini
Namun selain faktor tersebut, ada 10 hal yang cukup 'aneh' dan mungkin tak diduga mampu menyebabkan sakit jantung.
1. Ketinggian tempat tinggal
Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang tinggal di dataran tinggi (antara 457 hingga 2.297 meter) punya risiko lebih rendah mengalami serangan jantung dibanding orang yang tinggal di dataran rendah.
Kadar oksigen di udara pada ketinggian dapat membantu jantung dan paru-paru berfungsi lebih baik.
Baca Juga : Natrium Tak Melulu Ada dalam Makanan Asin, Jangan Sampai Terkecoh Hingga Bahayakan Kesehatan!
2. Berapa jumlah anak yang dimiliki
Perempuan yang hamil lebih dari satu kali punya risiko pengembangan atrial fibrilasi atau a-fib.
A-fib adalah detak jantung yang tidak teratur dan dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke serta komplikasi jantung.
Dalam studi tersebut, wanita dengan empat atau lebih kehamilan 50% lebih berisiko punya detak jantung yang tak teratur dibandingkan dengan wanita yang belum pernah hamil.
3. Jarang sarapan
Orang yang secara teratur sarapan cenderung punya tingkat penyakit jantung yang lebih rendah, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Kesimpulan itu dipublikasikan oleh American Heart Association.
4. Rokok elektrik
Rokok elektrik sebenarnya juga menyimpan bahaya. Sebab rokok elektrik mengandung bahan kimia seperti formaldehid dan aseton yang mempengaruhi tekanan darah.
Plus, rokok elektrik juga mengandung nikotin yang berperan sebagai stimulan yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
5. Stres
Memiliki amigdala (area otak yang berperan dalam stres) yang aktif bisa meningkatkan risiko penyakit jantng dan stroke yang lebih tinggi.
Saat amigdala aktif, aktivitasnya bisa memicu peradangan di arteri.
Baca Juga : Ingat, HB Rendah Selama Kehamilan Bisa Berakibat Fatal, Tingkatkan Lewat Makanan Ini
6. Mengalami bencana alam
Berhasil bertahan hidup setelah terjadi bencana alam juga menyisakan trauma yang mendalam.
Trauma itu menyebabkan pikiran bekerja lebih berat dan meningkatkan risiko serangan janyung serta stroke sama seperti efek stres.
7. Membiarkan diri sendiri untuk tetap gemuk
Ada kecenderungan bagi para penderita obesitas untuk membiarkan diri mereka tetap gemuk dan bukannya mencoba mengurangi berat badan.
Mereka membiarkan diri mereka menjadi tidak sehat karena merasa tak cukup berharga.
Ini menyebabkan risiko obesitas meningkat dan berujung pada sakit jantung.
Baca Juga : 8 Peristiwa Besar yang Mungkin Menimpa Bumi ini Bisa Jadi Skenario 'Kiamat'' yang Menyeramkan, Apa Saja?