Find Us On Social Media :

Kabur saat Gempa dan Tsunami Palu, Narapidana Ini Serahkan Diri Setelah Jalan Kaki Selama 3 Hari

By Mentari DP, Minggu, 28 Oktober 2018 | 17:45 WIB

 

Intisari-Online.comGempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu pada Jumat (28/9/2018) masih belum bisa dilupakan para korban.

Ada banyak hal yang terjadi dalam bencana alam yang mengerikan tersebut. Mulai dari panjarahan hingga kaburnya beberapa narapidada.

Sejatinya, untuk kaburnya beberapa narapidada mereka punya alasan.

Pertama, demi mengetahui bagaimana kabar keluarganya. Kedua, kabur karena ketakutan dan takut tertimpa bangunan runtuh saat gempa.

Baca Juga : Selamat dari Gempa dan Tsunami Palu, Atlet Paralayang Singapura Ini Tewas Saat Beraksi di India

Nah, salah satu narapidada yang kabur adalah Arya.

Arya (41), seorang narapidana Lapas Kelas IIA Palu, Sulawesi Tengah, memilih kabur dari penjara karena trauma dan ketakutan saat gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu.

Pasca satu bulan setelah tragedi tersebut, Arya memilih menyerahkan diri ke Rutan Kelas IIB Majene, Sulawesi Barat, Kamis (25/10/2018) lalu.

Untuk meninggalkan Kota Palu, Arya berjuang melawan lapar dan haus sambil berjalan kaki selama tiga hari hingga ia bisa tiba di perbatasan Donggala, Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Ia sempat mengemis biaya makan dan transportasi di terminal Pasangkayu agar dapat ongkos pulang ke kampung halamannya di Majene.

“Tidak ada kendaraan karena jalan-jalan putus setelah gempa,” tutur Arya saat ditemui di Rutan Kelas IIB Majene, Sabtu (27/10/2018).

Baca Juga : Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 Vs Jepang: 'Lionel Messi' Jepang Singgung Pemain Indonesia