Penulis
Intisari-Online.com - Film Bohemian Rhapsody yang dirilis pada tanggal 24 Oktober di Inggris mungkin bisa sedikit mengobati kerinduan para penggemar band rock legendaris Queen.
Film yang dibintangi Rami Malek yang berperan sebagai Freddie Mercury tersebut akan tayang secara resmi di Indonesia pada 2 November 2018.
Seperti diketahui, Queen adalah band legendaris dengan single-single seperti Bohemian Rhapsody yang sarat makna.
Tak heran jika hingga saat ini lagu tersebut masih kerap diputardan penggemar Queen pun makin bertambah.
Sementara lagu Bohemian Rhapsody yang akan menjadi lagu sepanjang zaman,nama vokalis utamanya Freddie Mercury tak lepas dari lagu tersebut.
Queen bangkit saat Freddie Mercury masuk sebagai front man.
Setelah itu, konser-konser yang digelar Queen selalu dipadati oleh penggemar yang menanggapi setiap lagu dengan gerakan meriah, seperti lagu Bohemian Rhapsody.
Baca Juga : 5 Kisah Unik di Balik Sumpah Pemuda, dari Naskah yang Ditulis Ulang Hingga Misteri Cinta WR Supratman
Lautan manusia tersebut tertuju pada arah yang sama, yakni panggung di depan mereka sambil menyanyikan lagu Queen yang dibawakan Mercury sepanjang konser.
Namun, pada pertengahan 1980-an,beberapa penggemar perlahan meninggalkanQueen karena homoseksualitas Mercury.
Freddie Mercury adalah identitas, kemenangan dan kegagalan Queen.
Nama kecil Freddie Mercury adalah Farrokh Bulsara, yang lahir pada 5 September 1946, dan dia adalah anak yang pemalu.
Baca Juga : Bukan W.R. Supratman, Inilah Orang Pertama yang Melantunkan Lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda II
Kemudian beberapa guru sekolahnya mulai memanggilnya Freddie sebagai ungkapan kasih sayang danFreddie menyukai nama itu.
Keluarga Freddie telah membuatnya mendalami opera, namun dia juga mengembangkan kecintaanya pada musik pop Barat, terutama rock & roll.
Bibi Freddie, Sheroo, mencatat bahwa Freddie bisa memainkan lagu dengan pianonya hanya setelah mendengarkan lagu sekali.
Kemudian orangtuanya mulai membayar les musik pribadi untuk Mercury.
Baca Juga : Sumpah Pemuda, Momentum Bersatunya para Pemuda untuk Berjuang Bersama Menuju Indonesia Merdeka
Tahun 1958, dia membentuk sebuah band, Hektics, dengan beberapa murid St. Petrus lainnya.
Dalam buku Freddie Mercury: TheDefinitive Biography, seorang siswa di sekolah khusus perempuan, Gita Choksi, mengatakan bahwa Freddie tidak lagi seorang bocah yang pemalu ketika berada di atas panggung.
Beberapa murid di St. Petrus percaya bahwa Freddie menyukai Gita, namun yang lain mengira bahwa Freddie adalah gay, meskipun ada sedikit bukti bahwa dia aktif secara seksual.
Pada tahun 1964, meletuslah revolusi dan pembantaian yang membuat keluarga Bulsara melarikan diri ke Feltham, Middlesex, Inggris.
Cuaca buruk dan pendapatannya yang tidak begitu bagus membuat Freddie mulai berubah dengan carayang tidak disukai keluarganya.
Freddie mengatakan pada wawancara Rolling Stone tahun 1981, "Saya cukup memberontak, dan orangtua saya membencinya."
Dia tumbuh di rumah sejak usia dini, namun dia ingin yang terbaik dan ingin menjadi bos bagi dirinya sendiri.
Pada awal-awal tahun Queen, mereka menghabiskan satu atau dua tahun untuk memetakan strategi sukses mereka sebelum musik mereka diperdengarkan.
Baca Juga : Kenali Gejala Asam Urat Berikut Cara Mengobatinya, Simpel Kok!
Pada Juli 1973, Queen merilis debutnya dan Mercury tidak sabar untuk menyalurkan fantasinya.
Dia inginpertunjukan Queen di panggung mengesankan, dengan melodi yang kuat, cara berpakaian, gaya seorang vokalis utama yang memimpin panggung semuanya sama pentingnya.
Dengan gaya berpakaian khas Mercury, akhirnya dia bersuka ria dengan tampilan androgininya saat tampil dalam setiap konser.
Di atas panggung, Mercury tetap menjadi titik fokus.
Pers Inggris sangat membenci tingkahnya yang seperti sedang bermain teater, namun justru dengan cara itu Mercury telah membangun ikatan yang aneh dan tidak lazim antara Queen dan penggemarnya,mengajak mereka untuk singalong selama konser.
Sampai lagu Bohemian Rhapsody dirilis dan menduduki tangga lagu teratas di Inggris maupun Amerika.
Ketika banyak orang bertanya mengenai makna lagu itu, Mercury tidak mau mengungkapkannya, namun 'Rhapsody' dikatakan mungkin telah memegang kunci rahasia Mercury.
Mercury terlibat hubungan asmara dengan beberapa wanita, salah satunyahubungannya dengan Mary Austin yang telah dijalinnya selama bertahun-tahun.
"Dia pikir dia menyukai wanita," seorang rekan kuliah bidang seni Mercury. "Butuh waktu cukup lama untuk menyadari dia gay....Saya tidak berpikir dia bisa menghadapi perasaan yang ditimbulkan dalam dirinya."
Saat muncul album Queen tahun 1976,A Day at the Races, Mercury mulai bertingkah aneh dengan keasihnya Austin.
Kemudian Mercury mulai menjelaskan kepada Austin tentang pemahaman barunya dan Austin memahami kondisinya.
Setelah itu, Mercury akan tetap dekat dengan Austin selama sisa hidupnya, terlepas dari banyaknya hubungan berikutnya, Mercury menyebut Austin sebagai istri hukumnya.
Sejak saat itu,kata Austin, Mercury tidak merasa wajib untuk menjelaskan seksualitasnya kepada siapa pun.
Karena kondisinya tersebut, Freddie sempat dihina oleh penggemarnya saat Queen melakukan konser, namun hal itu ditanggapi Freddie dengan santai.
Freddie lalu berkata kepada orang itu, "Katakan lagi (hinaan itu), sayang," dan orang itu tidak tahu harus berbuat apa.
Jika homoseksualitas Mercury pernah menjadi masalah bagi anggota Queen, hal itu tidak pernah nampak di publik.
Baca Juga : Mengunjungi Medan dan Menikmati Danau Toba Tempat Si Raja Batak Bersemayam di Desa Tomok