Penulis
Intisari-Online.com -Otoritas Arab Saudi telah berhasil menangkap 18 pembunuh jurnalis senior Jamal Khashoggi.
Meski begitu, mereka tidak akan menyerahkan para pembunuh itu kepada Turki.
Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir dalam konferensi keamanan regional di Al-Manamah, Bahrain, menegaskan pernyataan itu.
Seperti dilaporkan AFP pada Sabtu (27/10), Jubeir menyatakan ke-18 pelaku yang telah ditangkap otoritas merupakan warga negara Saudi.
Jubeir menjelaskan, para pelaku sudah ditahan dan diinvestigasi di Saudi.
Baca Juga : Larangan Berpergian Dicabut Usai Ayahnya Terbunuh, Putra Jamal Khashoggi Langsung Terbang ke AS, Terancam?
"Karena itu, mereka juga bakal menjalani persidangan di Saudi," tegasnya.
Komentar menteri berusia 56 tahun itu terlontar sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta agar para pelaku diadili di Istanbul.
Seorang pejabat senior anonim Turki menuturkan, Ankara tengah menyiapkan surat yang meminta Saudi mengekstradisi para pelaku.
Kota tersebut merupakan tempat di mana Khashoggi dilaporkan dibunuh setelah mendatangi gedung Konsulat Saudi pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahan.
Sejak kasus jurnalis berusia 59 tahun itu mencuat, awalnya pihak Saudi bersikukuh Khashoggi telah meninggalkan gedung dengan selamat.
Namun pada pekan lalu, Saudi mengakui Khashoggi tewas dalam pertikaian.
Setelah itu, kantor jaksa penuntut mengonfirmasi pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.
Meski begitu, Saudi menegaskan kasus pembunuhan Khashoggi tak ada kaitannya dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Baca Juga : Mobil Sudah Biasa! Orang-orang di Perumahan ini Punya Pesawat dan Landasan Pacunya Sendiri
Jubeir menuturkan, negaranya sedang menyelidiki kasus tersebut dan meyakini, sebuah kebenaran bakal segera terungkap.
"Kami bakal menangani pihak yang bertanggung jawab, dan memastikan insiden seperti ini tak terjadi lagi di masa mendatang," janjinya.
Pernah menjadi penasihat Saudi, Khashoggi menjadi pengkritik sejak MBS naik tahta menggantikan Muhammad bin Nayef pada 21 Juni 2017.
Dia melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) pada September 2017, dan bekerja sebagai kolumnis bagi harian The Washington Post.
Dalam ulasannya, Khashoggi kerap mengkritik berbagai kebijakan yang dilakukan MBS maupun keterlibatan Saudi dalam konflik Yaman. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki".