Find Us On Social Media :

‘Balung Buto’, Sebutan untuk Tulang-tulang Raksasa di Sangiran yang Berasal dari Tiga 'Pencuri' Suruhan Raden Saleh

By Afif Khoirul M, Rabu, 24 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Intisari-online.com – Selain kisah mengenai Sangiran yang dulunya adalah lautan, kisah lain yang tak kalah menarik adalah cerita awal mula bagaimana fosil ditemukan.

Dalam penelusuran Intisari Online di kawasan Museum Purbakala Sangiran, Tanto (65), seorang 'tetua' di Sangiran, juga menjelasakan mengenai masyarakat Jawa khususnya Sangiran menyebut fosil dengan istilah berbeda.

Menurut Tanto, mengutip dari arsip sejarah Museum Sangiran, orang zaman dahulu menyebut istilah fosil dengan sebutan ‘balung buto’.

Buto sendiri dalam mitologi Jawa adalah sebuah makhluk  berperawakan raksasa yang diyakini sebagai makhluk ghaib, sedangkan balung memiliki arti tulang dalam bahasa Jawa.

 Baca Juga : Memesan Air Putih, Pria Ini Memberi Tip Rp150 Juta Pada Pelayan, Tidak Menolak Tapi Ini yang Dilakukan Pelayan

Untuk itulah mengapa orang zaman dahulu mengatakan bahwa temuan folil tulang raksasa ini disebut dengan istilah ‘balung buto’.

Menurut Tanto istilah balung buto ini muncul kurang lebih sebelum tahun 1928, waktu itu ada tiga orang yang diyakini kolektor tulang-tulang fosil yang berasal dari kampung Cemoro Sewu.