Find Us On Social Media :

Memohon Bantuan pada Orang-orang Setelah Diserang Perampok, Dua Mahasiswa Ini Malah Diusir

By Masrurroh Ummu Kulsum, Jumat, 19 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Intisari-Online.com – Saat-saat yang mengerikan bagi dua mahasiswa perempuan asal Bangladesh dan India ini.

Susmita Asad asal Bangladesh dan teman sekosnya Hetal Rajanikant Gajja asal India, dihadang oleh seroang perampok bersenjata di jalanan Kota Klang, Malaysia.

Keduanya bekerja di sebuah restoran di Bangsar.

Dikutip dari AsiaOne (18/10/2018) Susmita Asad menceritaka kronologi kejadian perampokan berdarah itu.

Baca Juga : Mahasiswa Ini Tak Sengaja Menemukan Cara Supaya Baterai Handphone Kita Tahan Lama

"Kami berjalan pulang setelah bekerja sekitar pukul 01.30 ketika berada di persimpangan antara Jalan Terasek 3 dan Jalan Terasek 6 seorang lelaki, mengacungkan pisau, melompat dari belakang mobil dan meraih leher Hetal," kata Susmita (23) mahasiswa administrasi bisnis tahun ketiga di International Islamic University.

Hetal (23) mulai berteriak minta tolong dan pria tersebut mulai menyabetkan pisau ke dagunya.

"Hetal mulai berlari. Dia mencengkeram saya, tetapi saya tidak memiliki apa pun untuk membantunya," kata Susmita.

Berhasil kabur, perampok itu berteriak mereka akan kembali dengan membawa teman-temannya.

Baca Juga : Jamal Khashoggi Dilenyapkan dengan Zat Asam Setelah Dimutilasi, Ini Dampak Mengerikan Zat Tersebut pada Tubuh Manusia

Dua wanita yang ketakutan itu berlari menuju rumah-rumah warga di sekitarnya untuk meminta pertolongan.

Nahasnya, tak ada yang mau membantu.

Sepasang suami istri di salah satu rumah keluar dan malah menyruh mereka pergi.

Yang lain, menyuruh Susmita dan Hetal pulang ke rumahnya sendiri.

Baca Juga : Sangat Tragis, Bayi Lucu Ini Dipanggang di Dalam Oven oleh Neneknya!

Ada juga yang keluar rumah, tetapi setelah melihat Hetal berdarah-darah justru dengan cepat masuk kembali ke dalam rumah dan menutup ipntu.

"Akhirnya, seseorang mengizinkan kami masuk. Kami meminta bantuan dari rumah itu," kata Susmita.

Tetapi, belum berarrti masalah selesai.

Ketika Susmita ingin memanggil nomor darurat untuk ambulans, pemilik rumah yang membantunya tidak bisa berbahaya inggris.

Baca Juga : Bermain Sekaligus Mengenalkan Konsep Perlindungan Dini pada Anak

"Dia terus bertanya. Kesulitan dalam komunikasi memakan begitu banyak waktu dan Hetal mengalami pendarahan deras," katanya.

Akhirnya, Susmita memanggil layanan e-hail Grab.

Ketika sopir tiba, mereka diantar menuju Pusat Kesehatan Universitas Malaya.

Hetal harus menerima 14 jahitan atas luka di dagunya.

Sementara Susmita segera membuat laporan polisi.

Baca Juga : 32 Negara Paling Korup di Dunia, Venezuela dan Rusia Termasuk, Indonesia Nomor Berapa?