Penulis
Intisari-online.com - Kehidupan dan kematian masih menyisakan misteri, bahkan hingga saat ini.
Banyak peneliti yang mengamati fenomena kematian belum bisa memecahkan permasalahan ini.
Philip Rhoades adalah salah satu peneliti yang sangat berambisi dengan misteri kematian.
Lebih dari itu, ia merupakanilmuwan yang sangat berambisi untuk "menghidupkan" kembali orang yang meninggal.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Cara yang dilakukan Rhoades adalah dengan menyimpan otak orang yang telah meninggal sesegara mungkin setelah mereka mati.
Tujuannya, ia berharap di masa depan jaringan otak mereka dapat bertahan dan akan terbangun suatu saat nanti.
Konsepnya adalah mereka akan dihidupan kembali dengan cara menyalin isi otak ke dalam komputer dan hidup dalam realitas virtual.
Melansir dari News.com.au, Rhoades adalah pendiri laboratorium cryonik yang membekukan tubuh dalam sebuah perusahaan pelestarian otak yang disebut dengan Yayasan Arsip Neural.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Otak orang-orang yang diawetkan secara ilmiah akan disimpan, termasuk otak orangtua Rhoades yang baru saja meninggal.
Hal itu didasari pada ide sains ambisius yang dimiliki Rhoades, di mana ia percaya bahwa hanya masalah waktu teknologi akan mewujudkan mimpinya itu.
Rhoades percaya bahwa suatu saat ilmu pengetahun akan mampu mentransfer isi otak manusia ke keomputer.
"Saya tidak peduli jika banyak orang mengatakan bahwa saya gila, banyak orang dalam bisnis ini menghabiskan uang serius untuk ini," katanya kepada News.com.au.
Baca Juga : Rumah Berantakan Berusia 2,3 Abad Ini Dijual Rp2,3 Miliar, Begini Penampakannya
Kepada BBC Rhoades menambahkan, "Dalam 30 tahun ke depan, saya akan memastikan bahwa kita semua bisa hidup selamanya."
"Semua bukti mengatakan bahwa secara teori hal itu adalah mungkin, meski itu sangat sulit, tapi itu mungkin," tambahnya.
Rhoades mengatakan dia tahu ada 'hampir tidak ada kesempatan' untuk mendapatkan perhatian Elon Musk dalam penelitiannya ini.
Jadi dia menerbitkan surat itu di sebuah situs yang mempromosikan konvergensi teknologi dan tubuh manusia.
Menurutnya beberapa otak yang dipilih ini akan menjadi bagian dari repositori sejarah.
Baca Juga : Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Untuk saat ini, perusahaan cryonics sebagian besar terbatas di mana mereka dapat dibangun dan berapa banyak orang yang akan ditampung.
Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pikiran kita menyimpan dan memproses hal-hal, mungkin akan diterjemahkan dalam dekade berikutnya menurut Rhoades.
Rhoades adalah pejabat eksekutif dari Asosiasi Cryonics of Australasia (CAA), organisasi advokasi nirlaba yang dimulai pada tahun 1980 untuk mempromosikan konsep cryonics.
Menurut News.com.au, ada perusahaan yang telah membelikannya banyak lahan yang terletak di kota terpencil NSW, Holbrook.
Tujuan mereka adalah, untuk membuka fasilitas baru yang menawarkan layanan pasca kematian kepada warga Australia sedini tahun depan.