Find Us On Social Media :

Heikegani: Kepiting Berwajah Manusia yang Disebut Reinkarnasi Samurai yang Marah

By Masrurroh Ummu Kulsum, Minggu, 14 Oktober 2018 | 13:45 WIB

Intisari-Online.com – Di sebuah taman kecil bernama Mimosusogawa, di tepi laut dekat dengan Jembatan Kanmonkyo, Shimonoseki, Jepang, berdiri dua patung perunggu yang menggambarkan dua prajurit Samurai yang berjuang dalam pertempuran mematikan.

Kedua patung ini diapit oleh replika meriam dan kapal.

Monumen ini memperingati pertempuran bersejarah yang terjadi di daerah ini lebih dari delapan abad yang lalu.

Saat itu, tahun 1185, dua prajurit tangguh dari klan Heike (Penguasa kekaisaran Jepang) dan dari klan Minamoto yang berjuang untuk merebut takhta, saling berhadapan di teluk kecil bernama Dan-no-ura.

Baca Juga : Dahsyatnya Kekuatan Perang Kentut pada Era Samurai, Sukses Bikin Lawan Kelabakan!

Dalam pertempuran sengit itu, ratusan prajurit Samurai kehilangan nyawa mereka, tubuh mereka tenggelam oleh ombak.

Minamoto akhirnya memenangkan peperangan, kemudian menjadi Shogun pertama, atau penguasa militer, Jepang.

Pertempuran Dan-no-ura memunculkan banyak legenda, yang paling aneh di antaranya melibatkan kepiting.

Kepiting ini memiliki cangkang yang khas dengan pola samar-samar menyerupai wajah seorang Samurai yang sedang marah.

Baca Juga : Sumbangkan ASI-Nya Sebanyak 15 Lemari Es, Sosialita Thailand ini Dikritik Para Dokter

Konon, ketika prajurit Heike meninggal dan tenggelam, jiwanya berpindah ke kepiting itu dan mengukir wajahnya di cangkangnya.

Kepiting itu lantas disebut sebagai kepiting Heikegani atau kepiting Heike. Terkadang, orang-orang Jepang juga menyebutnya sebagai kepiting Samurai.

Astronom dan penulis terkenal Amerika, Carl Sagan, pernah berspekulasi bahwa kemiripan itu disebabkan oleh seleksi buatan.

Menurut Sagan, nelayan yang mendapatkan kepiting berwajah Samurai ini akan melemparkannya kembali ke laut untuk menghormati klan Heike yang gugur.

Baca Juga : Cerita Pak Kasim: Tukang Becak yang Hanya Gunakan Uang Rp180 Ribu per Bulan untuk Makan dengan Istrinya

Menurutnya, tindakan itu dapat mengawetkan DNA dari Heikegani terlepas dari tidak adanya garis genetik di antara mereka.

Namun, kepiting Heike yang ukuranya kecil sekitar 4 cm, memang tidak dikonsumsi oleh orang-orang Jepang.

Para nelayan biasanya akan membuangnya jika kepiting tersebeut ikut terjaring.

Selain itu, kepiting jenis ini, di mana cangkangnya menyerupai wajah manusia telah ditemukan di seluruh dunia.

Lipatan dan lipatan yang menyerupai wajah samurai yang marah sebenarnya adalah titik di mana otot menempel pada karapas (cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh crustacea).

Terlepas dari legenda tentang reinkarnasi tersebut, kepiting ini menjadi terlihat seperti wajah seorang Samurai yang marah, karena kememampuan bawaan kita untuk menemukan wajah dalam objek acak — sebuah fenomena yang disebut pareidolia.

Baca Juga : Bunuh 612 Perawan, Elizabeth Báthory Gunakan Darah Korban untuk Mandi dan Ia Tidak Pernah Merasa Bersalah