Find Us On Social Media :

Masih Banyak Korban Belum Ditemukan, Mengapa Pemerintah Hentikan Pencarian Korban Gempa dan Tsunami Palu?

By Intisari Online, Kamis, 11 Oktober 2018 | 09:45 WIB

Intisari-Online.com - Proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan dihentikan pada Kamis (11/10/2018).

Keputusan ini diambil oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pemimpin penanganan korban gempa dan tsunami Sulteng yang ditunjuk Presiden Joko Widodo setelah rapat koordinasi yang melibatkan Gubernur Sulawesi Tengah, pemda setempat, BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, hingga masyarakat setempat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan alasan diberhentikannya proses evakuasi dan pencarian korban:

Baca Juga : Fenomena 'Tembok' Raksasa yang Terbentuk Usai Gempa 7,8 SR Mengguncang Selandia Baru

1. Berpotensi membawa penyakit

Korban-korban yang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan atau lumpur sudah meninggal dunia.

Banyak jasad juga tak bisa dikenali akibat sudah membusuk.

Jenazah yang ditemukan setelah 14 hari bencana dinilai berpotensi membawa penyakit dan dampak buruk untuk masyarakat.

Baca Juga : Meski Dilanda Krisis Ekonomi Parah, Venezuela akan Sumbang Rp151 Miliar untuk Korban Gempa Palu

2. Sudah diperpanjang

Sutopo mengatakan, sesuai prosedur, masa evakuasi korban dalam sebuah bencana sebenarnya hanya dilakukan selama 7 hari. Namun, tim SAR dalam hal ini telah memperpanjang upaya tersebut menjadi 14 hari.

Namun demikian, meski pencarian korban dihentikan, masa tanggap darurat bencana belum tentu dihentikan juga pada hari ini.

Keputusan tersebut hingga saat ini masih dibahas dan kemungkinan akan diperpanjang dari pengumuman tanggap darurat sebelumnya hingga 11 Oktober.