Cerita Astronot Pertama Malaysia Pergi ke Luar Angkasa Saat Bulan Puasa, Bagaimana Dia Beribadah?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Sheikh Muszaphar Shukor adalah orang pertama asal Malaysia yang berhasil meluncur ke luar angkasa pada 10 Oktober 2007.

Intisari-Online.com -Sheikh Muszaphar Shukor adalah orang pertamaasal Malaysia yang berhasil meluncur ke luar angkasa pada 10 Oktober 2007.

Dia meluncur ke luar angkasa bersama astronot asal Rusia dan Amerika Serikat.

Misi yang dbawa Shukor adalah untuk mengembangkan bidang kesehatan pada gravitasi rendah luar angkasa.

Awal mula Shukor terpilih sebagai antariksawan, ada kaitannya dengan paket pembelian pesawat tempur Sukhoi Rusia oleh Malaysia.

Baca Juga : 5 Bulan Tinggal di Luar Angkasa, 3 Orang Astronot Ini Akhirnya Pulang Kampung

Pihak Rusia memberi tawaran kepada calon antariksawan Malaysia untuk bisa ikut meluncur ke Angkasa.

Setelah menjalani latihan dan persiapan bersama tim Rusia mengenai luar angkasa, Shukor dan tim diberangkatkan dengan pesawat luar angkasa berjenis Soyuz TMA-11.

Dilansir dari Kompas, selama 12 hari, Shukor melakukan percobaan sel-sel kanker hati dan leukimia serta kristaslisasi protein di ISS.

Hasil penelitian akan digunakan untuk pengembangan pengetahuan di bumi.

Baca Juga : Harga BBM Naik: Bahayakah Gonta-ganti Bahan Bakar dari Pertamax ke Pertalite?

Dia juga mempelajari efek dari radiasi dan mikro pada sel kanker dan gen manusia di luar angkasa.

Saat itu, Shukor juga menghadapi beberapa masalah yang tidak biasa karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

Untuk mengatasi masalah itu, Departemen Agama Islam Malaysia menyusun pedoman untuk memberikan kelonggaran Shukor untuk beribadah ketika berada di luar angkasa selama menjalankan misi.

"Sebagai seorang Muslim, saya berharap bisa melakukan tanggung jawab saya," kata Shukor sebelum berangkat. "Saya berharap bisa berpuasa di luar angkasa."

Baca Juga : Mengintip Isi Wahana Rumah Hantu Paling Seram di Dunia, Tak Ada yang Bertahan Lebih dari 6 Jam

Sebelum keberangkatan, Badan Antariksa Malaysia, Angkasa, juga mengadakan konferensi yang melibatkan 150 ilmuwan Islam tahun sebelumnya untuk membahas persoalan tersebut.

Hasilnya disarikan dalam sebuah buku petunjuk berjudul, "Sebuah Pedoman Pelaksanaan Ibadah (Sembahyang) di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)", yang telah disetujui Dewan Fatwa Nasional Malaysia awal tahun 2007.

Menurut laporan tersebut, astronaut yang akan salat bisa menentukan kiblat berdasarkan prioritas ini: 1) Kabah, 2) proyeksi Kabah di angkasa, 3) Bumi, 4 ) sembarang arah.

Untukibadahsolat, dia menjalankan kewajibannya tersebut dengan mengikat kakinya ke lantai.

Baca Juga : Khusus untuk NTB dan Sulteng yang Terkena Bencana, Harga BBM Tidak Ikut Naik

Untuk persiapan, Shukor juga membawa makanan Malaysia yang dikemas dalam vakum, termasuk ayam yang ditusuk, pisang gulung, kue kedelai yang difermentasi dan jahe jeli.

Makanan itu juga digunakan untuk menyambut Idul Fitri.

Saat ini, Shukor tetap menjadi orang yang aktif diMalaysia.

Dia kerap diundang untuk mengisi seminar dan acara lain.

Di akun Instagramnya, dia juga terlihat selalu meluangkan waktu untuk istri dan keempat anaknya.

Baca Juga : Harga Pertamax Naik: Saatnya 5 Trik Hemat BBM Ini Dipraktikkan

Artikel Terkait