Find Us On Social Media :

HUT TNI: Jenderal Soedirman Mampu Menjadi Panglima Besar yang Dikagumi karena Pernah Jadi Guru

By Intisari Online, Jumat, 5 Oktober 2018 | 09:45 WIB

Itu berkat kearifan mantan Daidancho Soedirman dalam berunding. la juga memberikan jaminan perlindungan kepada bekas tentara Jepang.

"Para komandan TKR berbagai daerah yang hadir dalam rapat pimpinan di Markas Tinggi Tentara Keamanan Rakyat di Yogyakarta, kebanyakan dari Jawa Tengah," tulis Abdul Haris Nasution dalam "Tjatatan-tjatatan Sekitar Politik Militer di Indonesia" (Intisari Juni 1964).

"Dari Jawa Timur hanya beberapa, karena sebagian besar sedang bertempur mempertahankan wilayah melawan Belanda.

Dari Jawa Barat sebagian besar tidak dapat hadir, sedangkan dari Sumatera hanya hadir seorang kolonel yang mewakili enam divisi TKR."

Tapi bukan karena dominasi komandan TKR dari Jawa itu Pak Dirman terpilih dengan suara terbanyak.

Di kalangan para perwira tentara, Pak Dirman memang mempunyai kelebihan: teguh hati, lemah lembut tutur katanya, dan bersikap kebapakan mengayomi para bawahan.

Meski relatif masih muda, baru 29 tahun, ia pemimpin yang cepat mengambil keputusan mantap, lalu tegas bertindak.

Sebagian orang mengatakan Soedirman lahir 1912 di Bodaskarangjati, Rembang, tetapi sumber lain menyebutkan ia lahir di Purbalingga, 7 Februari tahun yang sama.

Yang jelas prestasinya mempersatukan pelbagai laskar ke dalam tubuh ketentaraan dipandang bukan prestasi sederhana. (Moh Habib Asyhad)

Artikel ini pernah dimuat di Intisari edisi Oktober 2000 dengan judul "Soedirman Sang Guru yang Jadi Panglima".

Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi