Find Us On Social Media :

Betapa Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau 1883 yang Menyebabkan Hujan Batu Apung Cukup Deras di Teluk Betung

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 21:00 WIB

Penerangan kota dipadamkan. Sementara itu hujan abu kini berubah menjadi hujan batu apung yang deras.

Menara suar patah seperti batang korek api

 Dengan rasa kurang enak kami melewatkan malam itu. Air laut makin liar dan ombak-ombak besar mendera lambung kapal tanpa hentinya.

Ketika fajar menyingsing kami melihat bahwa Teluk Betung menderita kerusakan cukup parah oleh gelombang pasang.

Baca Juga : Fotografer Pemberani Abadikan Danau Lava Gunung Berapi Aktif yang Penuh Risiko

Kapal api pemerintah Barouw, terlepas dari jangkarnya dan dihempaskan ke darat. Gudang-gudang dan gedung-gedung pelabuhan lain rusak.

Tetapi tak tampak ada tanda-tanda kehidupan di kota kecil itu.

Pukul tujuh pagi kami tiba-tiba melihat dinding air melaju ke arah kapal kami.

Loudon sempat melakukan manoeuvre untuk menghindar, sehingga gelombang itu hanya mengenai sejajar dengan sisi kapal. Kapal itu menukik hebat, tetapi pada saat bersamaan gelombang itu telah lewat dan Loudon selamat.

Kami sempat melihat betapa air pasang itu mendekati, lalu melanda kota Teluk Betung dengan tenaga tak terbendung.

Tak lama kemudian masih ada tiga gelombang dahsyat menghambur, yang di hadapan mata kami memporakporandakan segala apa yang ada di pantai.

Kami melihat menara suar patah seperti batang korek api dan rumah- rumah lenyap digilas gelombang.