Find Us On Social Media :

Sumpah Pemuda 1928: Saat Para Pemuda Ganti Ikat Kepala Kedaerahan dengan Peci, Ini Tujuannya

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 3 Oktober 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com- Sumpah Pemuda, hasil putusan Kongres Pemuda Indonesia II (1928) telah menjadi tonggak bersejarah sendiri bagi perjalanan bibit-bibit nasionalisme  dan persatuan bangsa ini.

Sejak diberlangsungkannya Kongres Pemuda I (1926), cita-cita ke arah persatuan digelindingkan dengan terbentuknya permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI).

Di luar itu, sejumlah pendekatan pribadi antartokoh pemuda berlangsung intensif.

Salah satu tempat berkumpul mereka itu ialah Indonesische Clubgebouw di jalanKramat Raya 106.

Baca Juga : Sumpah Pemuda: Membongkar Kepicikan Penjara Budaya yang Membuat Kita Hanya Tahu Kebenaran Menurut Diri Sendiri

Gedung ini bukan cuma asrama, tapi juga jadi tempat diskusi para mahasiswa.

Mereka bahkan berlatih seni dan saling tukar pikiran di sana.

Pikiran-pikiran itu mengkristal, hingga muncul keinginan yang sama untuk membuat kongres pemuda yang kedua.

Susunan panitia kongres pun dibentuk.

Baca Juga : Wajah Wanita Ini 'Bengkak' Selama 3 Bulan Setelah Operasi Plastik, Tapi Lihat Hasilnya

Soegondo Djojopuspito dari PPPI dipilih sebagai ketua panitia. Djoko Marsait (Jong Java) sebagai wakilnya, sementara Moh. Yamin (JSB) dipilih sebagai sekretaris.

Biaya kongres yang bakal berlangsung pada 27-28 Oktober itu dipikul secara gotong royong dari perkumpulan pemuda dan sumbangan berbagai pihak.

Suratkabar Sin Po (Maleische Editie) yang terbit di Batavia menyiarkan rencana kongres itu lewat sebuah berita yang berakhir dengan: