Find Us On Social Media :

Proses Menyakitkan Tradisi Potong Jari Suku Dani sebagai Ungkapan Kesedihan atas Keluarga yang Meninggal

By Tatik Ariyani, Sabtu, 29 September 2018 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com - Setiap suku memiliki ritual tersendiri untuk menunjukkan rasa duka akibat kehilangan anggota keluarganya.

Mulai dari ritual biasa hingga yang cukup ekstrem seperti yang dilakukan oleh suku Dani. 

Bagi suku yang bermukim di Papua ini, kebersamaan sangatlah penting.

Oleh sebab itu, saat kehilangan anggota keluarga, mereka akan segera memotong ruas jarinya. Tradisi ini dikenal sebagai Iki Palek.

Baca Juga : Ada di Ujung Barat Laut Indonesia, Pulau ini Sangat Sulit Dikunjungi dan Berisi Suku Paling 'Berbahaya'

Jari yang dipotong menunjukan berapa banyak keluarga mereka yang telah meninggal.

Meskipun mayoritas wanita yang melakukan tradisi ini, tetapi pria juga ikut melakukannya sebagai bentuk kesedihan.

Menurut anggota suku Dani, menangis saja tidak cukup untuk melambangkan kesedihan yang dirasakan.

Rasa sakit dari memotong jari dianggap mewakili hati dan jiwa yang tercabik-cabik karena kehilangan.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Riwayat Tsunami di Sulawesi Tengah Dianggap Dongeng Semata oleh Sebagian Warga

Selain itu, alasan mereka memutuskan untuk melakukan tradisi Iki Palek adalah karena jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan.

Bagian tubuh tersebut juga menjadi lambang hidup bersama sebagai satu keluarga, satu marga, satu rumah, satu suku, satu nenek moyang, satu bahasa, satu sejarah dan satu asal. Dalam bahasa Papua, itu disebut dengan "Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.

Jika digabungkan, bentuk dan panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan.