Penulis
Intisari-Online.com- Menurut studi terbaru, jumlah orang yang terbunuh saat mengambil foto narsis di lokasi berbahaya sedang meningkat.
Sejak tahun 2011, diketahui rata-rata ada 43 orang meninggal per tahun karena selfie.
Jumlah ini diketahui lebih banyak dari korban binatang buas seperti hiu dan serigala.
Korban meninggal di dunia karena hiu dan serigala paling tidak mencapai angka 10 orang per tahun.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (28/9/2018), studi telah mengungkap bahwa 7 dari 10 korban berjenis kelamin laki-laki.
Para peneliti juga menyarankan untuk dibuat zona larangan selfie di seluruh dunia guna menghentikan epidemi kematian karena kecelakaan.
Baca Juga : Kata Dokter, Ada Bahaya Kesehatan Tersembunyi Saat Selfie dengan Teman
Larangan selfie semacam itu sudah mulai dipasang di tempat wisata populer di India menyusul tingkat kematian yang tinggi akibat selfie.
Penulis sekaligus peliti utama, Dr Agam Bansal, dari Institut Ilmu Kedokteran India, mengatakan:
"Selfie sendiri tidaklah berbahaya, tetapi perilaku manusia yang menyertai selfie itu berbahaya."
Para peneliti telah melakukan peninjauan terbesar tentang korban jiwa selfie.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Data Terbaru BNPB Catat Ada 48 Orang Meninggal Dunia
Mereka menganalisis kliping koran dari negara-negara berbahasa Inggris dari seluruh dunia, mencatat jenis kelamin, usia dan penyebab kematian masing-masing korban.
Secara keseluruhan, tim mendokumentasikan sekitar 259 kematian yang terkait dengan selfie di seluruh dunia antara Oktober 2011 dan November 2017.
Dan sementara para peneliti, menulis dalam Journal of Family Medicine dan Primary Care, mereka mengakui bahwa selfie adalah bentuk penting dari 'ekspresi diri.'
Namun mereka juga mengatakan kematian meningkat karenanya.
Baca Juga : Dari Mana Bangsa Kuat Viking Datang dan Siapa Sebenarnya Mereka?
Hampir setengah dari semua korban rata-rata berada dalam rentang usia 20-29.
Jumlah kematian tertinggi telah dilaporkan terjadi di India. Hal itu kemudian diikuti oleh Rusia, AS, dan Pakistan.
Tim peneliti juga menyerukan bahwa selfie seolah-olah tidak dilihat sebagai penyebab resmi kecelakaan dan itu sebenarnya perlu ditangani.
Baca Juga : Demi Melawan Taliban, Jet Tempur Siluman Termahal di Dunia Ini Akhirnya Bertempur untuk Kali Pertama