Penulis
Intisari-Online.com - Tara Fares, mantan ratu kecantikan dengan hampir tiga juta pengikut di Instagram, ditembak mati di mobilnya di Baghdad Kamis (27/9) kemarin, di sekitar Kam Sara.
Kematiannya terjadi hanya sehari setelah ia terpilih sebagai salah satu bintang media sosial Irak yang paling populer.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian tragisnya.
Tubuh Fares tiba di rumah sakit Sheikh Zaid pada pukul 17:45 waktu setempat.
Baca Juga : Jawaban 'Ngeles' Pengeroyok Jelang Persib vs Persija ketika Diciduk
Dokter mengatakan bahwa dia menderita tiga luka tembak, Kurdistan 24 melaporkan.
Wanita berusia 22 tahun itu tinggal di ibukota Kurdistan, Erbil, tetapi telah bolak-balik ke Baghdad.
Di halaman Instagram-nya, sebuah foto diposting di atas nama Fares dengan teks terjemahan, "Kami meminta Allah untuk memaafkannya dan memberikan rahmat kepadanya."
Penggemarnya memuji kekuatan dan kemauannya untuk berbicara di negara yang masih memiliki sikap konservatif terhadap wanita.
Baca Juga : Sakit Lambung Sebabkan Diana Nasution Meninggal: Ini 3 Buah-buahan yang Bisa Cegah Penyakit Tersebut
Seorang penggemar menulis, "Kematian Tara menjerit diskriminasi, kurangnya kebebasan dan hak."
"Simpati saja tidak cukup," kata penggemar lainnya.
Lainnya juga menulis, "Benar-benar terkejut dengan pembunuhan tragis model Tara Fares Irak."
Tara memulai perjalanannya ketika dia berkompetisi dalam kontes Miss Baghdad pada tahun 2014.
Baca Juga : Model Victoria's Secret Winnie Harlow Idap Vitiligo, Ini Penyebab dan Komplikasi dari Penyakit Ini
Mantan ratu kecantikan ratu tahun 2015 datang hanya beberapa hari setelah pembunuhan Suad al-ali, seorang aktivis hak asasi manusia dari Irak, yang juga ditembak dan tewas di mobilnya di kota selatan Basra.
Dua wanita yang terlibat dalam industri kecantikan juga dilaporkan dibunuh di Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Agustus, Rafeef al-Yaseri, pemilik pusat kecantikan "Barbie", dan Rasha al-Hassan, seorang ahli kecantikan di Baghdad, keduanya meninggal secara misterius di rumah mereka.
Kematian para ahli kecantikan itu menimbulkan kekhawatiran atas kelompok-kelompok bersenjata yang menargetkan para pemilik pusat kecantikan. (Adrie P. Saputra)