Find Us On Social Media :

Lelah dengan Mata Uang yang Tak Berharga, Sekelompok Masyarakat di Venezuela Bikin Mata Uang Sendiri

By Tatik Ariyani, Minggu, 23 September 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Mencoba mengatasi krisis yang melanda Venezuela, sebuah kelompok masyarakat di lereng bukit Caracas membuat mata uang sendiri yang disebut panal.

Hiperinflasi yang melanda Venezuela membuat bank sentral tidak mencetak cukup uang untuk mengimbanginya.

Hal itu menyebabkan orang harus antri selama berjam-jam untuk mengambil uang tunai, melakukan transfer, atau bahkan untuk pembelian kecil.

Kelompok itu dikenal sebagai El Panal 2021 (mata uang panal) yang berbasis di 23 de Enero barrio.

Baca Juga : Minyak Mentah di Venezuela, Dulu Menjamin Kemakmuran, Kini Menyisakan Kekacauan!

Mereka mengulangi pernyataan Presiden Nicolas Maduro bahwa kekurangan uang tunai disebabkan oleh tagihan yang diselundupkan melintasi perbatasan ke Kolombia.

Komunitas itu yang terdiri dari sekitar 4.000 keluarga.

Jose Lugo, salah satu anggota mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk membeli barang karena mereka tidak memiliki uang tunai, jadi mereka memutuskan untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Kelompok ini mulai menjual panal dengan harga 5.000 bolivar atau sekitar 5 sen AS dengan nilai tukar pasar gelap.

Baca Juga : Jangan Anggap Remeh! Warna Kuku Bisa Memberi Tahu Kesehatan Kita Lho, Ini Buktinya

Mata uang tersebut dapat ditukar pada hari Sabtu untuk membeli beras yang ditanam dan dipanen oleh masyarakat setempat.

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari percobaan sistem mata uang baru.

Kelompok itu berharap orang dapat menggunakan panal untuk membeli produk yang jauh lebih banyak.

Para kritikus oposisi cenderung tertawa pada tindakan semacam itu.

Baca Juga : Kisah Istri 'Pemalas' yang Justru akan Membuat para Suami Menangis

Hal semcam itu ada pada kehidupan lalu yang ditunjukkan dengan barter dan komunitas mata uang sejenisnya, dan sistem itu hanya mendapatkan sedikit daya tarik.

Kelompok itu mengatakan kekurangan uang tunai adalah hasil dari ketidakmampuan bank sentral.

Ditambah lagi, tidak ada orang yang mau menyelundupkan bolivar ke Kolombia karena tidak berfungsi sebagai alat pembayaran di sana.

Penduduk setempat sangat menikmati kesempatan mendapatkan uang tunai lagi dengan sistem yang mereka lakukan saat ini.

Pengrajin Cindy Masso (30) membeli kerudung pertamanya di bank kecil (BanPanal) kelompok itu pada hari Jumat.

Dia juga berencana untuk membeli beras untuk keluarganya pada hari Sabtu.

Alfredo Perdomo mengatakan bahwa dia puas dengan proses yang 'cepat dan mudah' dalam membeli uang.

Proses jauh dari kebisingan bank umum Venezuela yang biasanya penuh dan sesak.

Perdomo juga mengatakan bahwa cara ini sangat membantu masyarakat mengingat sulitnya mendapatkan uang tunai.

Baca Juga : Begini Prediksi Peramal Buta Baba Vanga: Dunia Akan Berakhir Tahun 5079