Indonesia bisa Rugi Karena Triliunan Rupiah Habis untuk Dana Kecelakaan Lalu Lintas, Ini Kata Jasa Raharja

Aulia Dian Permata

Penulis

Dalam setahun, Indonesia bisa menghabiskan anggaran hingga Rp2 triliun rupiah untuk dana santunan korban kecelakaan lalu lintas

Intisari-Online.com - Indonesia dilaporkan masih menjadi salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia.

Padahal kecelakaan lalu lintas dapat berujung pada kemiskinan sistemik jika korban adalah tulang punggung keluarga.

Dampaknya bahkan bisa ke persoalan ekonomi nasional.

Pada diskusi yang diadakan Lalintas dan United in Diversity (UID), di Jakarta pada Jumat (21/9/2018), disebutkan bahwa WHO memperkirakan kerugian negara karena kecelakaan di jalan raya bisa mencapai 3 persen dari total Produk Domestik Bruto.

Baca Juga : (Video) Ridwan Kamil akan Adopsi Teknologi untuk Menekan Jumlah Kecelakaan, Inilah Kehebatannya

Dalam laporan tahunannya, Badan Pusat Statistik juga menyatakan bahwa kerugian negara pada tahun 2016 karena kecelakaan di jalan raya hampir mendekati RP 227 miliar.

Tak cuma itu, hampir setiap tahun total santunan untuk korban kecelakaan yang dikeluarkan ada di kisaran Rp 2 triliun.

Laporan Jasa Raharja menyebutkan hingga Agustus 2018, total keseluruhan santunan sudah mencapai sekitar Rp 1,6 triliun.

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding memprediksi nilai santunan pada tahun 2018 meningkat tipis dibanding tahun 2017.

Baca Juga : Ini 4 Cara Menghindari Kecelakaan Saat Mengemudi di Sekitar Truk dan Bus Besar

Sebab tahun lalu nilai santunan dilaporkan mencapai sekitar Rp 1,98 triliun.

"Kalau diproporsionalkan, maka sampai akhir tahun bisa lebih dari Rp 2 triliun," kata Amos dalam acara tersebut.

Jasa Raharja berharap berharap santunan yang dikeluarkan tidak melebihi prediksi tersebut.

Karena itu Jasa Raharja berharap masyarakat lebih sadar mengutamakan keselamatan saat berlalu lintas.

Baca Juga : Menurut Ahli, Seperti Inilah Seharusnya Tubuh Manusia agar Tahan dari Kecelakaan Mobil

"Kita berharap kalau boleh jangan terjadi kecelakaan. Supaya santunan itu tidak dibayarkan. Tapi kalaupun terjadi Jasa Raharja tetap akan membayarkannya," ucap Amos.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai cukup besarnya kerugian dan santunan yang diberikan, membuktikan kecelakaan lalu lintas telah merugikan negara secara materi.

Jusri membayangkan seandainya masyarakat lebih tertib berlalu lintas dan tingkat kecelakaan di jalan raya minim, dana triliunan yang dikeluarkan itu bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Berapa banyak sekolah ataupun jembatan yang bisa dibangun. Jadi kalau kita betul-betul komitmen, sesuatu yang menyimpang langsung ditindak lanjuti dengan penegakan hukum, saya rasa kehidupan Indoensia akan lebih maksimal," ujar Jusri. (Alsadad Rudi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Triliunan Rupiah Habis Hanya untuk Kecelakaan Lalin"

Baca Juga : Sebut Nama Soekarno dan Jokowi Ampuh Untuk Lewati Jembatan Rusak di India, Kok Bisa?

Artikel Terkait