Find Us On Social Media :

Kisah Mantan Budak Seks ISIS yang Melarikan Diri dan Menikah dengan Pria yang Membantu Pelariannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 22 September 2018 | 18:00 WIB

Intisari-online.com - Hingga saat ini kelompok militan ISIS menjadi salah satu ancaman mengerikan di dunia.

Kelompok ini dengan tegas memerangi negara barat di Timur Tengah dengan cara yang radikal dan kontroversial.

Salah satu yang paling memilukan dalam invasi ISIS di Timur Tengah adalah kasus penculikan yang melibatkan orang-orang Yazidi untuk dijadikan budak seks.

Melansir thelogicalindian, salah satu kisah paling terkenal berasal dari mantan budak seks ISIS bernama Nadia Murad.

Baca Juga : Kok Bisa Pangeran Charles yang Tak Pernah Terjun ke Medan Perang Punya 9 Medali Pertempuran?

Ia adalah salah satu mantan budak seks ISIS, yang kini menjadi aktivis hak asasi manusia bagi perempuan Yazidi di Irak.

Seperti wanita-wanita pada umumnya, Murad adalah salah satu dari korban kekejian kelompok militan ISIS.

Pada Agustus 2014, ketika dia berusia 21 tahun, Murad diculik oleh sekelompok militan ISIS dari desanya Kocho dekat Sinjar di Irak Utara. 

Selama penculikannya, ibunya dan lima dari delapan saudara laki-lakinya dibunuh dengan kekerasan, bersama dengan 300 orang lainnya dalam genosida Yazidi.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun kini Murad memimpin kampanye yang bekerja untuk membangun kembali wilayah Sinjar. 

Sinjar sendiri sudah menjadi rumah bagi lebih dari 4 orang Yazidi, yang hancur karena perang.

Dalam otobiografinya Gadis Terakhir: Kisahku tentang Penawanan dan Pertarungan Melawan Negara Islam, Murad menceritakan siksaannya di kamp ISIS dan mengungkapkan kepada dunia realitas gelap perdagangan budak seks yang dipraktikkan ISIS.